Birth length, maternal height and pesticide exposure were predictors of child stunting in agricultural area

Kusuma Yati Alim, Ali Rosidi, Suhartono Suhartono

Abstract


ABSTRAK

 

Latar Belakang: Berdasarkan data PSG Kementrian Kesehatan Tahun 2017 perevalensi stunting di Indonesia 29,6% (pendek 19,8% dan sangat pendek 9,8%) dan prevalensi stunting di Kabupaten Banjarnegara sebesar 30,1% Prevalensi stunting di Kecamatan Wanayasa mencapai 23,7%. Rendahnya asupan gizi, faktor genetik dan  paparan pestisida merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting. Paparan pestisida sendiri dapat mengakibatkan gangguan metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan anak. Kecamatan Wanayasa merupakan salah satu daerah pertanian di Indonesia, terdapat area pertanian kentang dan sayuran dengan intensitas penggunaan pestisida yang tinggi dalam pengolahan lahannya.

Tujuan: Menganalisis faktor risiko stunting pada anak usia 2-5 tahun di daerah pertanian

Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan jumlah sampel 47 kasus (stunting) dan 47 kontrol (tidak stunting). Pemilihan subjek secara purposive sampling dengan matching umur dan jenis kelamin. Data diperoleh melalui pengukuran tinggi badan ,berat badan serta  wawancara terstruktur dan untuk asupan gizi dengan menanyakan frekuensi penggunaan bahan makanan responden dalam ukuran rumah tangga dan mengkonversinya dalam ukuran berat (gram). Data dianalisis menggunakan uji chi-square, menghitung Odds Rasio (OR) dan metode regresi logistik.

Hasil: Nilai skor Z TB/U terendah pada kelompok kasus adalah -5.4SD dan tertinggi -2.55SD, umur balita terendah pada kelompok kasus 24 bulan dan pada kelompok kontrol 27 bulan. Sebagian besar pekerjaan ibu baik pada kelompok kasus (51.1%) maupun pada kelompok kontrol (57.4%) adalah sebagai petani. Pada analisis bivariat riwayat penyakit kehamilan ibu, tingkat kecukupan gizi (kalsium,zink, protein), riwayat paparan pestisida bumil tidak berhubungan secara bermakna dengan kejadian stunting.Tinggi badan ibu < 150 cm (OR=10.07; 95%CI: 3.57-28.38), panjang badan lahir (OR=11.04; 95%CI: 4.19-29.06), dan riwayat paparan pestisida pada anak      (OR=4.21; 95%CI : 1.77-10.04) sebagai faktor risiko stunting.  

Simpulan: Panjang badan lahir, tinggi badan ibu dan paparan pestisida merupakan faktor risiko stunting pada anak usia 2-5 tahun.

 

Kata Kunci: anak usia 2-5 tahun, daerah pertanian, stunting


 

ABSTRACT

Background: According to Nutritional Status Monitoring 2017, stunting prevalence in Indonesia was 29.6% and stunting prevalence in Banjarnegara District was 30.1%.The prevalence of stunting in Wanayasa Subdistrict was 23.7%. Low nutritional intake, genetic factors and exposure from pesticides are among the factors that influence stunting. Exposure from pesticides can lead to metabolic disorders, growth and development of children. Wanayasa Subdistrict is one of an agricultural area in Indonesia, there is a potato and vegetable farming area with high intensity of pesticide use in the processing of its land.

Objectives: This study aims was to analyze the risk factors for stunting among  children age 2-5 years living in an agricultural area.

Methods: The research design was case control measured 47 children as cases and 47 children as controls. Subject selected by purposive sampling with matching age and gender. Data was collected by measurement of height, weight and structured interviews and for nutritional intake with asking the frequency of food intake in household size and converted in weight (gram)  method. Data were analyzed using chi-square test, calculating Odds Ratio (OR) and logistic regression method.

Results: The lowest in the case group were -5.4 SD and the highest were -2.55 SD,the lowest age of children  was the 24-month in case group and the 27-month in control group. Most of mothers work in case group (51.1%) and control group (57.4%) were farmers. In multivariate analysis of mother's height below 150 cm     (OR=10.07; 95%CI: 3.57-28.38), length of birth (OR=11.04; 95%CI: 4.19-29.06), and history of pesticide exposure in children (OR=4.21; 95%CI: 1.77-10.04) are risk factors for stunting.

Conclusion: Birth length, maternal height and pesticide exposure were risk factor for stunting in children age 2-5 years.

 

KEYWORDS: children aged 2-5 years, agricultural area, stunting


Keywords


anak usia 2-5 tahun; daerah pertanian; stunting; children aged 2-5 years; agricultural area; stunting

Full Text:

PDF

References


UNICEF. Stunting [Internet]. 2017 [cited 2017 Aug 9]. Available from: http://unicef.in/Whatwedo/10/Stunting

Danaei G, Andrews KG, Sudfeld CR, Fink G, McCoy DC, Peet E et al. Risk Factors for Childhood Stunting in 137 Developing Countries : A Comparative Risk Assessment Analysis at Global , Regional , and Country Levels. PLoS Med. 2016;13(11):1–18.

Rachmi CN, Agho KE, Li M, Baur LA. Stunting , Underweight and Overweight in Children Aged 2 . 0 – 4 . 9 Years in Indonesia : Prevalence Trends and Associated Risk Factors. PLoS One. 2016;11(5):1–17.

Utami RP, Suhartono, Nurjazuli, Kartini A, Rasipin. Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Siswa SD di Wilayah Pertanian ( Penelitian di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes ) Environmental and Behaviour Factors Associated to The Incidence of Stunting In Elementary. J Kesehat Lingkung Indones. 2013;12(2):127–31.

Paudel R, Pradhan B, Rr W, Dp P, Sr O. Risk Factors for Stunting Among Children : A Community Based Case Control Study in Nepal. Kathmandu Univ Med J. 2011;10(39):18–24.

Victora CG, Villar J, Barros FC, Ismail LC, Chumlea C, Papageorghiou AT et al. Anthropometric Characterization of Impaired Fetal Growth Risk Factors for and Prognosis of Newborns With Stunting or Wasting. JAMA Pediatr. 2015;169(7):1–10.

Paramashanti BA, Hadi H, Gunawan IMA. Pemberian ASI eksklusif tidak berhubungan dengan stunting pada anak usia 6 – 23 bulan di Indonesia. J Gizi dan Diet Indones. 2015;3(3):162–74.

Kusharisupeni. Peran status kelahiran terhadap stunting pada bayi : sebuah studi prospektif. J Kedokt Trisakti. 2002;23(3):73–80.

Amigo H, Buston P RM. Is There Are Relationship Between Parent’s Short Height and Their Children’s? Social Interclass Epidemiologic Study. Rev Med Chil. 1997;125(8).

Candra A, Puruhita N, Susanto J. Risk Factors of Stunting among 1-2 Years Old Children in Semarang City. Media Med Indones. 2011;45(Nomor 3):206–12.

Medhin G, Hanlon C, Dewey M, Alem A, Tesfaye F, Worku B et al. Prevalence and Predictors of Undernutrition Among Infants Aged Six and Twelve Months in Butajira Ethiopia : The P-Mamie Birth Cohort. BMC Public Health. 2010;10(27).

UNICEF. Improving Child Nutrition The achievable imperative for global progress [Internet]. New York, UNICEF. 2013 [cited 2017 Aug 7]. Available from: https://www.unicef.org/publications/index_68661.html

Paratmanitya Y, Hati FS. Gambaran status gizi anak 12-24 bulan di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta tahun 2015 : tinjauan riwayat pemberian ASI eksklusif dan kejadian penyakit infeksi. 2015;3(3):149–54.

Supriyanto Y, Paramashanti BA, Astiti D. Berat badan lahir rendah berhubungan dengan kejadian stuntingpada anak usia 6-23 bulan. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet [Internet]. 2017;5(1):23–30. Available from: http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article/view/442/430

Ricci JA BJ. Risk Factors for Wasting and Stunting Among Children in Metro Cebu Philippines. Am J Clin Nutr. 1996;63:966=977.

Sterling R, Miranda JJ, Gilman RH, Cabrera L, Sterling CR, Bern C et al. Early Anthropometric Indices Predict Short Stature and Overweight Status in a Cohort of Peruvians in Early Adolescence. Am J Phys Anthropol. 2012;000(March):1–11.

Meilyasari F. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 Bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Semarang: Universitas Diponegoro; 2013.

Adel El, Ibrahim B, Salah MM AM. Risk Factors for Stunting Among Under-Fives in Libya. Public Health Nutr. 2004;12(8).

Trachtenbarg DE, Golemon TB. Care of the Premature Infant : Part I. Monitoring Growth and Development. Am Fam Physician [Internet]. 1998;57(9):2123–30. Available from: https://www.aafp.org/afp/1998/0501/p2123.html

PERSAGI;AIPGI. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Hardinsyah, Supariasa, editors. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2017.

Rahmaniah, Huriyati E, Irwanti W. Riwayat asupan energi dan protein yang kurang bukan faktor risiko stunting pada anak usia 6-23 bulan. J Gizi dan Diet Indones. 2014;2(3):150–8.

Khasanah DP, Hadi H, Paramashanti BA. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet. 2016;4(2):105–11.

Paramashanti BA, Paratmanitya Y, Marsiswati. Individual dietary diversity is strongly associated with stunting in infants and young children. J Gizi Klin Indones. 2017;14(1):19–26.

Breton J, Massart S, Vandamme P, Brandt E De, Pot B, Foligné B. Ecotoxicology inside the gut : impact of heavy metals on the mouse microbiome. BioMed Cent Pharmacol Toxicol. 2013;14(62):1–11.

Kartini A. Riwayat Paparan Pestisida sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Pertanian (Disertasi). Semarang: Universitas Diponegoro; 2017.

Hidayati, Hadi H, Kumara A. Kekurangan Energi dan Zat Gizi Merupakan Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 1-3 Tahun yang Tinggal di Wilayah Kumuh Perkotaan Surakarta. J Kesehat ISSN 1979-7621. 2010;3(1):89–104.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2005.

Sari NK. Hubungan Riwayat Pajanan Pestisida pada Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes. J Kesehat Masy. 2013;2(2):1–11.

Boas M, Feldt-rasmussen U, Skakkebæk NE, Main KM. Environmental chemicals and thyroid function. Eur J Endocrinol. 2006;154:599–611.

Wade MG, Parent S, Finnson KW, Foster W, Younglai E, McMohan A et al. Thyroid Toxicity Due to Subchronic Exposure to a Complex Mixture of 16 Organochlorines , Lead , and Cadmium. Toxicol Sci. 2002;67:207–18.

Gereben ZS, Berry MJ, Bianco AC, Salvatore D, Larsen PR. Biochemistry , Cellular and Molecular Biology , and Physiological Roles of the Iodothyronine. Endocr Rev. 2015;23(1):38–89.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2018.6(3).89-98

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats