Motivation and exclusive breastfeeding among mothers in employment
Abstract
ABSTRAK
Latar belakang: ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi selama enam bulan. Pemberian ASI eksklusif dapat memberikan banyak manfaat bagi ibu maupun bayi. Pemerintah Indonesia menargetkan cakupan pemberian ASI eksklusif sekitar 80%, tetapi berdasarkan data dari profil kesehatan Indonesia tahun 2014 menunjukkan cakupan ASI eksklusif baru mencapai 52,3%. Beberapa kendala yang muncul dalam upaya pemberian ASI eksklusif salah satunya adalah banyaknya ibu menyusui yang harus kembali bekerja. Faktor ini terkait karena kurangnya motivasi pada ibu bekerja untuk menyusui bayinya secara eksklusif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan riwayat pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja di perusahaan wilayah Kabupaten Bantul.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang bekerja di perusahaan wilayah Kabupaten Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik uji chi square dengan program SPSS.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan sebagian besar ibu memiliki motivasi yang baik dalam memberikan ASI eksklusif sebesar 61,4% Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,011 dengan nilai signifikan P<0,05 sehingga terdapat hubungan antara dengan riwayat pemberian ASI eksklusif pada Ibu yang bekerja di wilayah perusahaan Kabupaten Bantul
Kesimpulan: Ada hubungan motivasi dengan riwayat pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja yang bekerja di perusahaan wilayah Kabupaten Bantul
KATA KUNCI: asi eksklusif, ibu bekerja, motivasi
ABSTRACT
Background: Exclusive breastfeeding is breastfeeding without another additional food and drinks given to babies for six months. Exclusive breastfeeding can provide many benefits both for the mother and the baby. The Indonesian government is targeting coverage of exclusive breastfeeding for about 80%. However, based on the data taken from the Indonesian health profile in 2014, it shows that the coverage of exclusive breastfeeding only reached 52.3%. Some problems were encountered in the effort of giving exclusive breastfeeding, one of which is that many breastfeeding mothers have to go back to work. This factor is associated due to the lack of motivation for working mothers to exclusively breastfeed their infants.
Objectives: This research aims to determine the relationship between motivation and the practice of exclusive breastfeeding mothers who work in companies in the Bantul Regency.
Methods: This cross-sectional study recruited working mothers employed in medium and large companies in Bantul District, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. The study participants were 158 working mothers whose children were aged 6-12 months, and they were selected using the probability proportional to size technique. The data were analyzed using descriptive statistics and chi-square tests.
Results: the majority of mothers have good motivation in providing exclusive breastfeeding, precisely reaching 61.4%. The result of the chi-square test shows that p=0.011 with a significant value of p<0.05. Therefore, there is a relationship between motivation and the practice of exclusive breastfeeding given by mothers who work in companies of Bantul Regency.
Conclusion: There is a relationship between motivation and the practice of exclusive breastfeeding given by mothers who work in companies located in Bantul Regency.
KEYWORDS: exclusive breastfeeding, motivation, working mothers
Keywords
Full Text:
PDFReferences
WHO/UNICEF. Global Nutrion Target 2025.Breastfeeding Policy Brief.WHO/MNH/NHD 14.7. 2012;8.
Dasar RK. Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. 2013;
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2016 Data Tahun 2015. Program [Internet]. 2016;1–50. Available from: http;//bantulkab.go.id
Anggraeni IA, Nurdiati DS, Padmawati RS. Keberhasilan ibu bekerja memberikan ASI eksklusif. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet. 2016;3(2):69.
Bantul DTKK. Daftar Nama Perusahaan di Kabupaten Bantul. Bantul; 2016.
Haryani H, Wulandari LPL, Karmaya INM. Alasan Tidak Diberikan ASI Eksklusif oleh Ibu Bekerja di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Public Heal Prev Med Arch. 2014;2(2):126.
Siagian S p. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
Ribek N, Made N, Kumalasari Y, Keperawatan J, Denpasar PK. Motivasi ibu dalam pemberian ASI eksklusif. J Gema Keperawatan. 2014;7(2).
Hikmawati I. Faktor - faktor risiko kegagalan pemberian asi selama dua bulan (studi kasus pada bayi umur 3-6 bulan di Kabupaten Banyumas). 2008;(September).
Apriluana G, Fikawati S. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2018;28(4):247–56.
Lestari A. Motivasi Ibu Bekerja Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Pt. Dewhirst Men’S Wear Indonesia. Students e-Journal [Internet]. 2012;1(1):29. Available from: http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/681
Abdullah GI, Ayubi D. Determinan Perilaku Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif pada Ibu Pekerja. Kesmas Natl Public Heal J. 2013;7(7):298.
Awaliyah RQ, Yunitasari E, Nastiti AA. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Eksklusif Oleh Ibu Di Ponkesdes Pilang Kabupaten Sidoarjo. Indones J Community Heal Nurs [Internet]. 2019;3(1):57–66. Available from: https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN/article/view/12210
Prodi P, Masyarakat K, Ilmu F, Universitas K, Tasikmalaya S. Kontribusi persepsi dan motivasi ibu dalam meningkatkan keberhasilan pemberian Asi Eksklusif di wilayah pedesaan Lilik Hidayanti 1 , Nur Lina. 2012;
DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2019.7(1).16-22
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:
View My Stats