The relationship between maternal factors and pregnancy weight gain with the incidence of stunting in toddlers East Java Province

Regantia Happy Suwardi, Candra Bumi, Irma Prasetyowati

Abstract


ABSTRAK

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gangguan tumbuh kembang balita akibat kekurangan gizi kronis dan penyakit infeksi yang ditandai dengan tinggi badan di bawah batas normal. Pada tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6% dan di Jawa Timur mencapai 34,9%. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko stunting, kesakitan bahkan kematian pada ibu dan anak yaitu faktor maternal. Faktor maternal stunting meliputi, usia ibu saat hamil, jarak kelahiran, paritas, kenaikan berat badan kehamilan, status gizi ibu, tinggi badan ibu, infeksi, kesehatan mental, IUGR dan kelahiran prematur, dan hipertensi.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor maternal dan kenaikan berat badan kehamilan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kabupaten Jember.

Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain case control yang dilakukan di 15 Puskesmas Kabupaten Jember pada bulan April-Juli 2024. Sampel penelitian ini adalah 272 balita usia 24-59 bulan yang terdiri dari sampel kasus 136 balita stunting dan sampel kontrol 136 balita tidak stunting dengan responden dari ibu balita. Teknik pemilihan sampel menggunakan cluster random sampling. Data penelitian ini diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi buku Kesehatan Ibu dan Anak. Selanjutnya, data dianalisis dengan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan analisis bivariat dengan uji Chi-square.

Hasil: Hasil analisis menggunakan uji chi-square diperoleh hasil terdapat hubungan antara kenaikan berat badan kehamilan dengan kejadian stunting pada balita (p-value = <0,001 dan OR= 4,286 dengan 95% CI (2,556-7,187)). Ibu yang memiliki kenaikan berat badan kehamilan tidak sesuai standar Institute of Medicine (IOM) berpeluang melahirkan anak stunting 4,2 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memiliki kenaikan berat badan kehamilan sesuai standar IOM. Tidak terdapat hubungan antara usia ibu saat hamil (p-value= 0,419), jarak kelahiran (p-value= 0,178), dan paritas (p-value= 0,321) dengan kejadian stunting pada balita.

Kesimpulan: Kenaikan berat badan kehamilan merupakan faktor risiko stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kabupaten Jember.

 

KATA KUNCI: faktor maternal; riwayat kehamilan; stunting


 

ABSTRACT

Background: Stunting is a condition of impaired growth and development of toddlers due to chronic malnutrition and infectious diseases characterized by height below the normal limit. In 2022, the prevalence of stunting in Indonesia reached 21.6% and in East Java reached 34.9%. One of the factors that can increase the risk of stunting, illness and even death in mothers and children is the maternal factor. Maternal stunting factors include, maternal age during pregnancy, birth distance, parity, pregnancy weight gain, maternal nutritional status, maternal height, infection, mental health, IUGR and premature birth, and hypertension.

Objectives: The purpose of this study is to analyze the relationship between maternal factors and pregnancy weight gain with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Jember Regency.

Methods: This type of research is observational analysis with a case control design conducted in 15 Jember Regency Health Centers in April-July 2024. The sample of this study consists of 272 toddlers aged 24-59 months, comprising 136 stunted toddlers as the case sample and 136 non-stunted toddlers as the control sample, with respondents being the mothers of the toddlers. The sample selection technique uses cluster random sampling. The data of this study was obtained from interviews using questionnaires and documentation studies of Maternal and Child Health books. Furthermore, the data was analyzed by univariate analysis (frequency distribution) and bivariate analysis by Chi-square test.

Results: The results of the analysis using the Chi-square test showed that there was a relationship between pregnancy weight gain and the incidence of stunting in toddlers (p-value = < 0.001 and OR = 4.286 with 95% CI (2.556-7.187)). Mothers who have pregnancy weight gain that does not meet IOM standards are 4.2 times more likely to give birth to stunted children compared to mothers who have pregnancy weight gain according to IOM standards. There was no relationship between maternal age during pregnancy (p-value=0.419, birth distance (p-value=0.178), and parity (p-value=0.321) with the incidence of stunting in toddlers.

Conclusions: Pregnancy weight gain is a risk factor for stunting in toddlers aged 24-59 months in Jember Regency.

 

KEYWORD: maternal factors; pregnancy history; stunting


Keywords


faktor maternal; riwayat kehamilan; stunting; maternal factors; pregnancy history; stunting

Full Text:

PDF

References


Sandalayuk M, Darwitri, Manikam RM, et al. Epidemiologi Stunting. Pertama. Bandung: CV. Media Sains Indonesia; 2024.

WHO. www.who.int. 2023 [cited 2022 Sep 19]. Joint child Malnutrition Estimates. Available from: https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/joint-child-malnutrition-estimates-unicef-who-wb

Kemenkes RI. Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam RPJMN dan RENSTRA Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020. 99 p.

SSGI. Hasil Survei Status Gizi (SSGI) 2022. Jakarta; 2022.

Rokhmah D, Moelyaningrum AD, Ningtyias FW, Rohmawati N. Stunting: Pencegahan dan Penanganan di Bidang Kesehatan Masyarakat. Pertama. Malang: Inteligensia Media; 2020.

Bappenas. Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Jakarta: Kementerian PPN; 2018. 59 hlm.

Kemenko PMK. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). Kedua. Jakarta: Kemenko PMK; 2018.

SSGI. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia . In 2021.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Data Stunting Jember Februari 2023. In 2023.

Fitriani L, Ofan H. Umur dan Paritas Berhubungan dengan Stunting pada Anak 0-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2021;7(2):148–53. Available from: https://scholar.archive.org/work/h2fjr66jyzcefhbbiaxyw4oata/access/wayback/https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/jikm/article/download/1968/pdf

Modjo, Dewi, Andi Akifa Sudirman, Andriyadi Hasan. Risk Factor Analysis Of Stunting In Under-Fives Aged 24-59 Months In The Working Area Of Puskesmas Motolohu Kabupaten Pohuwato. Jambura Journal of Health Sciences and Research .2023;5(1):173-185.

Perumal N, Wang D, Darling AM, Wang M, Liu E, Urassa W, et al. Associations between Gestational Weight Gain Adequacy and Neonatal Outcomes in Tanzania. Ann Nutr Metab [Internet]. 2022;78(3):156–65. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35124672/

Rahmawati D, Ridwan M, Fibrila F. Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Balita Usia 24-56 Bulan. JOEL J Educ Lang Res. 2022;2(4):551–62.

Soleha, M., & Zelharsandy, V. T. Pengaruh Paritas Di Keluarga Terhadap Status Gizi Anak Balita: Literature Review. Lentera Perawat. 2023;4(1):71-85.

DPPAKB. https://new.pa-jember.go.id/. 2024 [cited 2024 Oct 07]. Rapat Koordinasi Pencegahan Perkawinan Anak Dengan Pengadilan Agama Jember. Available from: https://ppid.jemberkab.go.id/berita-ppid/detail/rapat-koordinasi-pencegahan-perkawinan-anak-dengan-pengadilan-agama-jember

Munifah C, Rohmatin H, Farianingsih F. Hubungan Anemia, KEK dan Usia Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di Puskesmas Jatiroto Kabupaten Lumajang Tahun 2022. Nursing Update Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan P-ISSN 2085-5931 e-ISSN 2623-2871. 2023;14(3):380–7.

Surbakti S, Handini MC, Hutajulu J, Ketaren O, Sembiring R, Wandra T, et al. Prevalensi dan Faktor Risiko Stunting pada Anak Balita Usia 0-59 Bulan. J Prima Med Sains. 2023;5(1):84–8.

Damanik HM, Handini MC, Ketaren O, Sinaga J, Pane M. Kejadian Stunting dan Faktor Risiko (Studi Kasus Kontrol pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2022). J Ners. 2023;7(2):1107–20.

Rahayu EP, Yastirin PA, Sehmawati S. Studi Korelasi Karakteristik dan Status Gizi Ibu Hamil terhadap Prevalensi Stunting pada Balita. Detect J Inov Ris Ilmu Kesehat. 2023;1(3):298–314.

Poorcheraghi, Hossein & Negarandeh, Reza & Pashaeypoor, Sh & Jorian, Javad. Effect of using a mobile drug management application on medication adherence and hospital readmission among elderly patients with polypharmacy: a randomized controlled trial. BMC Health Services Research. 2023;23:1192. DOI: 10.1186/s12913-023-10177-4.

Kemenkes RI. Lembar Balik Merencanakan Kehamilan Sehat. Pertama. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2021. 27 p.

Nesa YP, Hariati NW. Hubungan Pengetahuan Ibu, Riwayat BBLR dan Ibu Hamil Usia Dini dengan Kejadian Stunting pada Balita. J Ris Pangan dan Gizi [Internet]. 2024;6(1):1–12. Available from: http://ejurnalpangan-gizipoltekkesbjm.com/index.php/JR_PANZI/article/view/188

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Pertama. Bandung: ALFABETA; 2018.

Trisyani K, Fara YD, Mayasari. Ade Tyas, Abdullah. Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting. J Matern Aisyah (JAMAN AISYAH). 2020;1(3):189–97.

Wahyuni RT, Puspitasari N. Relationship between Mother’s Status Too Young, Too Old, Too Close, Too Much (4T), and Contraceptive Use with Incidence of Maternal Mortality. Int J Nurs Educ. 2021;13(2):92–97.

Griayasa GAK, Juwita DAPR, Kartinawati KT. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nulle Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur. Aesculapius Med J [Internet]. 2024;4(1):81–93. Available from: https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/amj/article/view/9133

Badan Pusat Statistik. https://jatim.bps.go.id/. 2022 [cited 2024 Jul 11]. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2021. Available from: https://jatim.bps.go.id/statictable/2022/11/07/2395/jumlah-pasangan-usia-subur-dan-peserta-kb-aktif-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-timur-2021.html

Kridyana B, Indah YL, Kurniasari L. Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dan Status Gizi Bayi Baru Lahir Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Tulungagung. Temu Ilm Nas Persagi [Internet]. 2023;5(1). Available from: https://tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/195

Gentina G, Siregar EP. Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Pargarutan Tapanuli Selatan Tahun 2023. J Gen Heal Pharm Sci Res [Internet]. 2023 Sep 15;1(3 SE-Articles):22–7. Available from: https://jurnal.stikeskesosi.ac.id/index.php/TJGHPSR/article/view/119

Henukh D. Hubungan Jarak Kelahiran dengan Kejadian Stunting di Kota Kupang Tahun 2023. CHMK Midwifery Sci J [Internet]. 2024 Feb 7;7(1 SE-Articles). Available from: http://cyber-chmk.net/ojs/index.php/bidan/article/view/1195

Nisa NS. Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev [Internet]. 2020;4(3):595–605. Available from: https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/34941

Rita W, Pratiwi BA, Anita B, Hidayah N, Podesta F, Ardiansyah S, et al. Family Characteristics of Stunting in Lebong Regency. J Aisyah J Ilmu Kesehatan. 2022;7(2):381–6.

Ogunwole, s. Michelle & Chen, Xiaolei & Mitta, et al. Interconception Care for Primary Care Providers: Consensus Recommendations on Preconception and Postpartum Management of Reproductive-Age Patients With Medical Comorbidities. Mayo Clinic Proceedings: Innovations, Quality & Outcomes. 2021; 5(5):872–890. Doi: 10.1016/j.mayocpiqo.2021.08.004.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2025.13(4).276-284

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats