Relationship between parenting pattern cleanliness and sanitation, and antenatal care with stunting in toddlers age 24-59 months

Dany Permana, Sapja Anantanyu, Aditya Nanda Priyatama

Abstract


ABSTRAK

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu gangguan masalah kesehatan pada anak yang menyebabkan peningkatan morbiditas anak, kematian dini, meningkatkan penyakit tidak menular dan obesitas saat dewasa. Pola asuh kebersihan dan sanitasi serta antenatal care adalah contoh dari beberapa factor yang mempengaruhi stunting. Saat ini, kejadian stunting pada anak-anak balita masih tinggi di Indonesia.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara pengasuhan kebersihan dan sanitasi dan antenatal care (ANC) terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, desain case control selama satu bulan (Februari-Maret) dengan sampel penelitian adalah ibu yang memiliki anak balita berjumlah 124 orang dengan usia 24-59 bulan di Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat. Kelompok kontrol adalah balita normal dan kelompok kasus balita stunting. Teknik pengambilan data yang digunakan kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Variabel bebas adalah pengasuhan kebersihan dan sanitasi dan antenatal care (ANC) dan variabel terikat kejadian stunting. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistic bivariat

Hasil: Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengasuhan kebersihan dan sanitasi kurang baik (58,1%) dan ANC tidak teratur (38,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengasuhan kebersihan dan sanitasi dan antara antenatal care (ANC) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengasuhan kebersihan dan sanitasi dan antenatal care (ANC) terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.

 

KATA KUNCI: antenatal care; balita; pola kebersihan; sanitasi; stunting

 

ABSTRACT

Background: Stunting is a health problem in children that causes increased child morbidity, premature death, increased non-communicable diseases, and obesity in adulthood. Cleanliness, sanitation parenting patterns, and antenatal care are examples of several factors that influence stunting. The incidence of stunting among children under five is still high in Indonesia.

Objectives: This research aims to identify the relationship between hygiene and sanitation care and antenatal care (ANC) on the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months.

Methods: The type of research used was analytical observational, case-control design for one month (February-March). The research sample was mothers with 124 children under five aged 24-59 months in Kuburaya Regency, West Kalimantan. The control group was normal toddlers, and the case group was stunting toddlers. The data collection techniques used were questionnaires, interviews, and documentation. The independent variables are hygiene and sanitation care and antenatal care (ANC), and the dependent variable is the incidence of stunting. The data analysis technique used is bivariate statistical analysis.

Results: This study revealed that most respondents had poor hygiene and sanitation care (58.1%) and irregular ANC (38.7%). The bivariate analysis results show a significant relationship between hygiene and sanitation care and between antenatal care (ANC) and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months, with a significance value of 0.000 <0.05.

Conclusions: There is a relationship between hygiene and sanitation care and antenatal care (ANC) on the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months.

 

KEYWORD: antenatal care; cleanliness care; sanitation; stunting; toddler


Keywords


antenatal care; balita; pola kebersihan; sanitasi; stunting; antenatal care; cleanliness care; sanitation; stunting; toddler

Full Text:

PDF

References


Voth-Gaeddert LE, Stoker M, Cornell D, Oerther DB. What causes childhood stunting among children of San Vicente, Guatemala: Employing complimentary, system-analysis approaches. Int J Hyg Environ Health [Internet]. 2018;221(3):391–9. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ijheh.2018.01.001

Fahmida U, Pramesthi IL, Kusuma S, Wurjandaru G, Izwardy D. Problem Nutrients and Food-Based Recommendations for Pregnant Women and Under-Five Children in High-Stunting Districts in Indonesia. Curr Dev Nutr [Internet]. 2022;6(5):nzac028. Available from: https://doi.org/10.1093/cdn/nzac028

Ayelign A, Zerfu T. Household , dietary and healthcare factors predicting childhood stunting in Ethiopia. Heliyon [Internet]. 2021;7(January). Available from: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06733

Rahadianti A, Setiati A, Rahayu TS. Penyuluhan Pencegahan Terjadinya Stunting dalam Upaya Pembangunan Kesehatan di Desa Sindangpalay Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut. J Pengabdi Masy Multidisiplin. 2023;6(3):323–9.

Bappenas. Metadata Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goalls (SDGs) Indonesia Pilar Pembangunan Sosial, Edisi II. 2020. 133 p.

Hadjarati H, Kadir S, Bait Y, Pendidikan J, Olahraga K, Olahraga F, et al. Penyuluhan Pencegahan Stunting Pada Anak Dalam Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals ( Sdgs ) Di Desa Jaya Bakti Dan Desa Lambangan Kecamatan Pagimana Stunting Prevention in Children in Achieving the Objectives of the Sustainable Development Goals. JPKM J Pengabdi Kesehat Masy [Internet]. 2022;3(1):2–14. Available from: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jpkm/index

Gabain IL, Ramsteijn AS, Webster JP. Parasites and childhood stunting – a mechanistic interplay with nutrition, anaemia, gut health, microbiota, and epigenetics. Trends Parasitol [Internet]. 2023;39(3):167–80. Available from: https://doi.org/10.1016/j.pt.2022.12.004

Sudigyo D, Hidayat AA, Nirwantono R, Rahutomo R, Trinugroho JP, Pardamean B. Literature study of stunting supplementation in Indonesian utilizing text mining approach. Procedia Comput Sci [Internet]. 2023;216:722–9. Available from: https://doi.org/10.1016/j.procs.2022.12.189

Mutia A. Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi ke-2 di Asia Tenggara. 2021;(November):1.

Kementrian Kesehatan RI. Diskusi Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota. 2021;

Dinkes Kabupaten Kuburaya. Prevalensi Balita Pendek Dan Sangat Pendek. Kabupaten Kuburaya; 2021.

Maliga I, Hasifah H, Antari GY, Rafi’ah R, Lestari A. Pengaruh Indeks Risiko Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting di Kecamatan Moyo Utara. J Kesehat Lingkung Indones. 2022;21(1):50–8.

Ainin Q, Ariyanto Y, Kinanthi CA. Hubungan Pendidikan Ibu, Praktik Pengasuhan Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Lokus Stunting Wilayah Kerja Puskesmas Paron Kabupaten Ngawi. J Kesehat Masy. 2023;11(1):89–95.

Harjatmo TP, Par’i HM, Wiyono S. Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Kementerian Kesehatan RI. 2018. 317 p.

Oktaviana H. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Perilaku Higiene Sanitasi Terhadap Kejadian Stunted Pada Balita Usia 7-24 Bulan di Desa Hargorejo Kulon Progo. Fak Ilmu Kesehat Univ Muhammadiyah Surakartaniversitas Muhammadiyah Surakarta. 2016;3.

Kemenkes RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek di Indonesia. Kementeri Kesehat RI. 2018;20.

Cameron L, Chase C, Haque S, Joseph G, Pinto R, Wang Q. Childhood stunting and cognitive effects of water and sanitation in Indonesia. Econ Hum Biol [Internet]. 2021;40:100944. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ehb.2020.100944

Hutasoit M, Utami KD, Afriyliani NF. Kunjungan Antenatal Care Berhubungan Dengan Kejadian Stunting. J Kesehat Samodra Ilmu. 2020;11(1):38–47.

Ramadhini N, Sulastri D, Irfandi D. Hubungan Antenatal Care Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2019. J Ilmu Kesehat Indones. 2021;1(3):246–53.

Rufaridah A. Pelaksanaan Antenatal Care (ANC) 14 T Pada Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Menara Ilmu. 2019;XIII(2):1–12.

Darmawan A, Reski R, Andriani R. Kunjungan ANC, posyandu dan imunisasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Buton Tengah. AcTion Aceh Nutr J. 2022;7(1):33–40.

Diani Magasida, Erawati E. Hubungan Antenatal Care Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Midwifes Res. 2022;11(1).

Rahayu Putri M, Yuni handayani T, Pramita Sari D. Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. J Kesehat Mercusuar [Internet]. 2022;5(1):63–8. Available from: http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar

Muhafidin D. Policy strategies to reduce the social impact of stunting during the COVID-19 pandemic in Indonesia. J Soc Stud Educ Res. 2022;13(2):320–42.

Armayanti LY, Putu Ayu Ratna Darmayanti. Perbedaan Tumbuh Kembang pada Balita Usia 2-5 Tahun dengan Stunting dan Non-Stunting. J Ilmu Kesehat MAKIA. 2022;12(1):13–20.

Bella FD, Fajar NA, Misnaniarti. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. J Gizi Indones (The Indones J Nutr. 2019;8(1):31–9.

Hapsari A, Fadhilah Y, Wardhani HE. Hubungan Kunjungan Antenatal Care dan Berat Badan Lahir Rendah terhadap Kejadian Stunting di Kota Batu. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan). 2022;5(2):108–14.

Amirah A, Ahmaruddin S. Konsep dan Aplikasi Epidemiologi. Yogyakarta: Deepublish; 2022.

Rachman RY, Nanda SA, Larassasti NPA, Rachsanzani M, Amalia R. Hubungan Pendidikan Orang Tua Terhadap Risiko Stunting Pada Balita: a Systematic Review. J Kesehat Tambusai. 2021;2(2):61–70.

Adha AS, Bahtiar NW, Ibrahim IA, Syarfaini S, Nildawati N. Analisis Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Jeneponto. Al GIZZAI PUBLIC Heal Nutr J. 2021;1(2):71–82.

Mashar SA, Suhartono S, Budiono B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak: Studi Literatur. J Serambi Eng. 2021;6(3):2076–84.

Mudadu Silva JR, Vieira LL, Murta Abreu AR, de Souza Fernandes E, Moreira TR, Dias da Costa G, et al. Water, sanitation, and hygiene vulnerability in child stunting in developing countries: a systematic review with meta-analysis. Public Health [Internet]. 2023;219:117–23. Available from: https://doi.org/10.1016/j.puhe.2023.03.024

Hasanah S, Handayani S, Wilti IR. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Indonesia (Studi Literatur). J Keselam Kesehat Kerja dan Lingkung. 2021;2(2):83–94.

Sukmawati, Abidin UW, Hasmia. Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Kurma. J Peqguruang Conf Ser. 2021;3(2).

Fauzan ARQ. Hubungan Sanitasi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. J Med Hutama. 2021;3(1):1299–303.

Octaviana ESL, Noorhidayah, Aulia Rachman. Riwayat Kunjungan Antenatal Care dan Riwayat Kunjungan Posyandu sebagai Determinan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin. J Kesehat Indones [Internet]. 2021;XI(2):2–7. Available from: https://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/325

Cumming O, Arnold BF, Ban R, Clasen T, Esteves Mills J, Freeman MC, et al. The implications of three major new trials for the effect of water, sanitation and hygiene on childhood diarrhea and stunting: A consensus statement. BMC Med. 2019;17(1):1–9.

Camelia V, Proborini A, Jannah M. Hubungan Antara Kualitas & Kuantitas Riwayat Kunjungan Antenatal Care (ANC) Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. J Issues Midwifery. 2020;4(3):100–11.

Ruaida N, Soumokil O. Hubungan Status Kek Ibu Hamil Dan Bblr Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Tawiri Kota Ambon. J Kesehat Terpadu (Integrated Heal Journal). 2018;9(2):1–7.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2023.11(3).143-151

Refbacks



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats