Asupan kalium-natrium dan status obesitas sebagai faktor risiko kejadian hipertensi pasien rawat jalan di RS Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

Effatul Afifah

Abstract


ABSTRACT

Background: Hypertension is one of the problems in the medical and public health area. Based on National Health Research Association in 2013, hypertension is the third leading cause of death of all ages patterns, after stroke and TB, with the proportion of deaths was 6.8%. The prevalence of hypertension in DIY was 25.7%. The risk factors of diet containing high fat, high sodium, and low potassium to elevate blood pressure.

Objectives: To know the effect of the intake of sodium-potassium and the status of obesity as a risk factor for hypertension.

Methods: This study used analytic observational study design with control-case design. Samples were 104 and divided into 52 cases and 52 controls. Data were collected using a questionnaire include: name, age, gender, address, education level, the type of work, and form of food frequency questionnaire (FFQ) to inquire patterns of food intake (intake of sodium-potassium) for 3 months with food models. Obesity status was measured using body mass index (BMI), and merqurial sphygmomanometer hypertension was
used to measure blood pressure. Analysis of data used statistical test independent t-test, chi-square.

Results: No significant correlation between age and the incidence of hypertension (OR=2.448), neither did sodium intake with hypertension, potassium intake with hypertension, and nutritional status (obesity) associated with the incidence of hypertension.

Conclusions: Age was the risk factor for hypertension, while the intake of sodium-potassium and status of obesity were not.

KEYWORDS: hypertension, sodium intake, potassium intake, obesity


ABSTRAK

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu masalah dalam dunia medis dan kesehatan masyarakat. Dalam riset kesehatan dasar nasional tahun 2013, hipertensi merupakan penyebab kematian semua umur yang ketiga, setelah stroke dan tuberculosis (TB), dengan proporsi kematian sebesar 6,8%. Prevalensi hipertensi untuk wilayah DIY 25,7% termasuk angka yang tinggi. Faktor risiko pola makan yang mengandung tinggi lemak, tinggi natrium dan rendah kalium memiliki kontribusi terhadap peningkatan
tekanan darah.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh asupan natrium, kalium, dan status obesitas sebagai faktor risiko hipertensi.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol dengan jumlah total sampel 104 yang terbagi dalam 52 kasus dan 52 kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner meliputi: nama, umur, jenis kelamin, alamat, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan dan formulir food frequency questionnaire (FFQ) untuk menanyakan pola asupan makanan (asupan natrium, kalium) selama 3 bulan menggunakan food model. Status obesitas diukur dengan menggunakan indek massa tubuh (IMT) dan hipertensi diukur menggunakan merqurial sphygmomanometer. Analisis data menggunakan uji statistik independent t-test, chi-square.

Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian hipertensi (OR=2,448). Asupan natrium tidak berhubungan signifi kan dengan hipertensi. Tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan kalium dengan hipertensi dan status gizi (obesitas) tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi.

Kesimpulan: Usia merupakan faktor risiko kejadian hipertensi, sedangkan asupan natrium, kalium, dan status obesitas bukan merupakan faktor risiko hipertensi.

KATA KUNCI: hipertensi, asupan natrium, asupan kalium, obesitas


Keywords


hypertension;sodium intake;potassium intake;obesity;hipertensi;asupan natrium;asupan kalium;obesitas

Full Text:

PDF

References


Muhammadun. Hidup bersama hipertensi. Yogyakarta: In-Books; 2010.

Kearney P, Perry I. Regional differences in blood pressure in developed countries. Comprehensive Hypertension. USA: Mosby

Elsevier; 2007.

Farmaci. Konas InaSH (Indonesia Society of Hypertension) I, panduan dalam upaya pengendalian hipertensi. Simposia. 2007;6(7).

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI; 2013.

Lipoeto N. Kejadian hipertensi dan beberapa faktor resikonya di padang. Universitas Andalas; 2002.

Lestari D. Hubungan asupan kalium, kalsium, magnesium, dan natrium, indeks massa tubuh, serta aktifi tas fi sik dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 30 – 40 tahun. Universitas

Diponegoro; 2010.

Shinya H. The miracle of enzyme. Bandung: Penerbit Qanita PT Mizan Publika; 2008.

RSUD Panembahan Senopati. Laporan sistem informasi rumah sakit (SIRS). Bantul: RSUD Panembahan Senopati Bantul; 2013.

Proboprastowo, SM, Dwiriani C. Angka kecukupan air dan elektrolit. WNPG VIII Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi

Daerah dan Globalisasi. Jakarta: Depkes,Badan POM, Bappena, Deptan, Ristek; 2004.

Santoso M, Lyta, Pina. Gambaran pola komplikasi penderita hipertensi yang dirawat di RSUD Koja 2000-2004. Cermin Dunia Kedokt. 2006;150:47–9.

Mizwar. Faktor–faktor risiko terjadinya hipertensi esensial di Kabupaten Klaten. Universitas Gadjah Mada; 2004.

Méndez-Chacón E, Santamaría-Ulloa C, Rosero-Bixby L. Factors associated with hypertension prevalence, unawareness and treatment among Costa Rican elderly. BMC Public Health

[Internet]. 2008 Dec 5;8(1):275. Available from: http://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2458-8-275.

Kaplan N. Hypertensive and atherosclerotic cardiovaskuler disease. Heart disease: a text book of cardiovascular medicine, 6th.ed.Philadelphia: Elsevier Saunders; 2001.

Elliot H. Epidemiology, aetiology and prognosis of hypertension. London: The Medicine Publishing Company; 2002.

He J, Muntner P, Cheng J, Roccella E, Streiffer R, Whelton P. Factors associated with hypertension control in the general population of the United States. Arch Intern Med. 2002;162:1051–208.

Lindeberg A, Berntrop E, Ehle-Nilson P, Terent A, Vessby B. Age relations of cardiovaskuler risk factors in a traditional Melanesian society : the Kitava study. Am J Clin Nutr. 1997;66(4):845–52.

Adrogue H, Madias N. Sodium and potassium in the pathogenesis of hypertension. NEJM. 2007;356:1966–78.

Riyadi A, Wiyono P, Budiningsari R. Asupan gizi dan status gizi sebagai faktor risiko hipertensi esensial pada lansia di Puskesmas Curup dan Perumnas Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu. J Gizi Klin Indones. 2007;4(1):43–51.

Appel L, Espeland M, Easter L, Wilson A, Folmar S, Lacy C. Effects of reduced sodium intake on hypertension control in older individuals. Arch Intern Med. 2001;161:685–93.

Hiroh A. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi pada pasien rawat jalan di RSUD Kabupaten Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta;2012.

Hermawan E, Sulchan M. Faktor determinan gizi kejadian hipertensi. Universitas Diponegoro; 2007.

Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2004.

Eley R. DASH eating plan. USA: U.S. Department Of Health And Human Services National Institutes of Health National Heart, Lung, and Blood Institute; 2006.

Sheps, Sheldon G. Mayo clinic hipertensi, mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama; 2005.

Khaw K, Barret-Connor E. Association between blood pressure, age, and dietary sodium and potassium: a population study. Circulation. 1988;77:53–61.

Susalit E, Kapojos E, Lubis H. Hipertensi primer. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001. p. 453.

Anggraini F. Hubungan antara gaya hidup dengan status kesehatan Lansia Binaan Puskesmas Pekayon Jaya Bekasi tahun 2008. Universitas Indonesia; 2008.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(1).41-48

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats