Pola makan dan pantangan makan tidak berhubungan dengan kekurangan energi kronis pada ibu hamil
Abstract
ABSTRACT
Background: Chronic energy deficiency (CED) is a chronic malnutrition in calorie and protein that become a nutritional problem in pregnant women. Prevalence of CED in Indonesia in 2013 is 23.4% and Sedayu Subdistrict is 11.4%. Impact of CED in pregnant women is the risk of low birth weight and its relationship with increase chronic desease in the future. Dietary pattern and food taboo are factor risks of nutritional problem of pregnant women.
Objectives: To analyze association between dietary pattern and food taboo with chronic energy deficiencies in pregnant women in Sedayu Subdistrict, Bantul,Yogyakarta.
Methods: This was an observational study with cross sectional design with approachment in quantitative and qualitative. Qualitative method used focus group disscussion (FGD) with 14 CED and non CED in pregnant women. Samples were 201 pregnant women in Sedayu Subdisctrict that were collected by total sampling methods. This research was held in April until June 2014. Data were analyzed using univariate analysis (descriptive), bivariate (chi-square and Mann Whitney), and multivariate (multiple logistic regression). Intake of energy and carbohydrate was analyzed by using Nutrisurvey software.
Results: Chi-square showed that there was no significant association between dietary pattern and food taboo with CED in pregnant women (p>0.05). A number of 17.91% pregnant women had the risk of CED, 20.99 % had less of source prime energy, and 20.22% had food taboo. Food taboo is food that rich in protein, vitamin and mineral (fruit and vegetable) and energy.
Conclusions: There was no significant association between dietary pattern and food taboo with CED in pregnant women.
KEYWORDS: dietary pattern, food taboos, pregnant women, chronic energy deficiencies
ABSTRAK
Latar belakang: Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan keadaan kekurangan zat gizi terutama energi dan protein yang masih menjadi masalah gizi pada ibu hamil. Prevalensi KEK di Indonesia tahun 2013 sebesar 23,4 % dan Kecamatan Sedayu sebesar 11,4% masih merupakan masalah kesehatan. Ibu
hamil yang KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan. Pola makan dan pantangan makan merupakan salah satu faktor risiko dari masalah gizi ibu hamil.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara pola makan dan pantangan makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Metode kualitatif dengan menggunakan focus group disscussion (FGD) kepada kelompok ibu hamil yang KEK dan tidak KEK yang berjumlah 14 orang. Penelitian kuantitatif menggunakan metode pengambilan sampel total sampling, yang berjumlah 201 orang ibu hamil. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2014. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat (deskriptif), bivariat (chi-square dan Mann Whitney) dan multivariat (regresi logistik). Data asupan energi dan protein dianalisis dengan menggunakan software Nutrisurvey.
Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara pola makan dan pantangan makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil (p>0,05). Sebanyak 17,91% ibu hamil berisiko KEK, 20,99% diantaranya mempunyai pola makan pokok (nasi) yang kurang dan 20,22% masih mempunyai pantangan makan. Makanan yang dipantang yaitu makanan sumber protein, sumber vitamin dan mineral (buah dan sayur), dan bahan makanan sumber energi.
Kesimpulan: Pola makan dan pantangan makan pada ibu hamil tidak berhubungan dengan kejadian KEK.
KATA KUNCI: pola makan, pantangan makan, ibu hamil, KEK
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Atmarita, Tatang. Analisis situasi gizi dan kesehatan masyarakat. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan; 2004.
Departemen Kesehatan RI. Program gizi makro. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Depkes; 2002.
Arisman M. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.
Black R, Victora C, Walker S, Bhutta Z, Christian P, de Onis M, et al. Maternal and child undernutrition and overweight in lowincome
and middle-income countries. Lancet. 2013;382(9890):427–51.
Shrimpton R, Kachondham Y. Analysing the causes of child stunting in DPRK. Pyongyang: DPRK; 2003.
Lewit E, Kerrebrock N. Population-based growth stunting. Summer fall. 1997;7(2):149–56.
Venkaiah K, Brahmam, Vijayaraghavan. Application of factor analysis to identify dietary patterns and use of factor scores to study their relationship with nutritional status of adult rural populations. J Heath Popul Nutr. 2011;29(4):327–38.
Rao K, Balakhrisna M, Arlappa N, Laxmaiah A, Brahmam G. Diet and nutritional status of woman in India. J Hum Ecol. 2010;3:165–70.
Kemenkes RI. Laporan hasil riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Litbangkes RI; 2013.
Dinas Kesehatan Provinsi DIY. Profil kesehatan Provinsi DI Yogyakarta 2011. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Yogyakarta; 2011.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Profil gizi Kabupaten Bantul 2012. Bantul: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul; 2012.
Fatimah, Hadju V, Bahar B, Abdullah Z. Pola konsumsi dan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Makara Kesehat. 2011;15(1):31–6.
Soekirman. Ilmu gizi dan aplikasinya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional; 2000.
Suhardjo. Sosio budaya gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 1989.
Sulistyoningsih H. Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011.
Khomsan et al. Studi tentang pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan makan pada rumah tangga di daerah dataran tinggi dan pantai.
JGIZIPANGAN. 2006;1(1):23–8.
Susilo J. Hubungan antara intake zat besi , kalsium, tanin, fi tat, dan oksalat dengan kadar Hb ibu hamil di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada; 2000.
Cresswell. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2010.
Sediaoetama. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi jilid II. Jakarta: Dian Rakyat; 2004.
Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.
Khomsan A. Pangan dan gizi jilid I. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2002.
Kemenkes RI. Petunjuk gizi ibu hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
Siege-Ritz et al. Frequency of eating during pregnancy and its effect on preterm delivery. Am J Epidemiol. 2001;153(7).
Susanti A, Rustono, Asiyah N. Budaya pantang makan, status ekonomi dan pengetahuan zat gizi ibu hamil pada ibu hamil trimester III dengan status gizi. JIKK. 2013;1:1–9.
Surasih H. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten Banjarnegara. Institut Pertanian Bogor; 2005.
Gunawaty A. Analisis pola konsumsi makan dan status gizi ibu hamil di Kabupaten Dati II Purworejo Propinsi Jawa Tengah. Universitas
Gajah Mada; 2000.
Milne E, Bailey H, Scott R, Royle J, Bower C, Kirby M, et al. Maternal consumption of coffee and tea during pregnancy and risk of childhood
ALL: results from an Australian case–control study. Cancer Causes Control. 2011;22:207–18.
Ethen M, Ramadhani T, Scheuerle, Canfield M, Wyszynski D, Druschel C, et al. Alcohol consumption by women before and during pregnancy. Matern Child Heal J. 2009;13:274–85.
Chaffin M, Cohn B, Anglemyer A, Cohen R, Christianson R. Maternal smoking, alcohol, and coffee use during pregnancy and son’s risk of testicular cancer. Alcohol 43. 2008;241e245.
Torri M. Knowledge and risk perceptions of traditional jamu medicine among urban consumers. Eur J Med Plants 3. 2010;1:25-39.
Oni O, Tukur. Identifying pregnant women who would adhere to food taboos in a rural community: a community-based study. Afr J Reprod Health. 2012;(16):3.
Lee D, Ngai I, Ng M, Lok I, Alexander, Chung T. Antenatal taboos among Chinese women in Hong Kong. Scienedirect Midwifeny.
;25:104–13.
Alwi Q. Tema budaya yang melatarbelakangi perilaku ibu-ibu penduduk asli dalam pemeliharaan kehamilan dan persalinan di
Kabupaten Mimika. Bul Penelit Kesehat. 2007;35(3):137–47.
Baumali M. Pemenuhan zat gizi ibu nifas dalam budaya se’i pada masyarakat Suku Timor Dawan di Kecamatan Molo Selatan Kabupaten
Timur Tengah Selatan. Universitas Gadjah Mada; 2009.
Nadesul H. Makanan sehat untuk ibu hamil. Jakarta: Puspa Swara; 2009.
Hartini et al. The importance of eating rice: changing food habits among pregnant Indonesia women during the economic crisis. Soc Sci Med. 2005;61:199–210.
Simarmata M. Hubungan pola asupan, ketersediaan pangan, pengetahuan gizi dan status kesehatan dengan kejadian KEK pada
ibu hamil di Kabupaten Simulungun. Universitas Sumatera Utara; 2008.
Ahmed S, Adams A, Chowdhury A, Bhuiya A. Chronic energy deficiency in women from rural Bangladesh: some socioeconomic determinants. J biosoc Sci. 1998;30:349–58.
DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(3).159-169
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:
View My Stats