Determinants of stunting among children aged 6–59 months in Banten Province: A cross-sectional analysis of the 2021 Indonesian Nutrition Status Survey (INSS)

Dian Isnaini Arifianti, Trini Sudiarti, Asih Setiarini, Kusharisupeni Djokosujono

Abstract


ABSTRAK

Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh karena kekurangan zat gizi kronik dan infeksi berulang yang berdampak jangka panjang. Data SSGI 2021 menunjukkan stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Banten karena prevalensinya masih tinggi (24,5%).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting balita 6-59 bulan di Provinsi Banten.
Metode: Desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 1.643 balita 6-59 bulan menggunakan data SSGI 2021. Variabel independen adalah faktor anak (umur, jenis kelamin, berat lahir, panjang lahir, keragaman pangan); faktor ibu (pendidikan ibu, pekerjaan ibu); faktor kerawanan pangan; faktor kesehatan lingkungan (kepemilikan jamban), faktor penyakit infeksi (riwayat ISPA, diare, pneumonia, TBC); faktor pelayanan kesehatan (pemberian vitamin A pengobatan balita sakit di fasilitas kesehatan). Analisis menggunakan univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (regresi logistik ganda).
Hasil: Proporsi stunting sebesar 22,7%. Determinan stunting balita 6-59 bulan adalah jenis kelamin (AOR 1,351; CI 95% 1,047 – 1,744); pendidikan ibu (AOR 1,484; CI 95% 1,103 – 1,998); panjang lahir (AOR 2,094; CI 95% 1,512 – 2,899); kerawanan pangan (AOR 1,629; CI 95% 1,131 – 2,347).
Kesimpulan: Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Banten dengan faktor dominan yaitu panjang lahir pendek (AOR 2.09). Keluarga bayi dengan panjang lahir pendek, khususnya ibu perlu mendapatkan pendampingan (termasuk program gizi dan kesehatan) dan informasi pencegahan stunting sebagai upaya mengejar ketertinggalan agar bayi panjang lahir pendek dapat tumbuh dan memiliki panjang badan normal pada tahun-tahun berikutnya. Pemantauan kesehatan secara rutin bayi PBL pendek juga dianjurkan.

KATA KUNCI: balita; determinan; panjang lahir; stunting

ABSTRACT

Background:  Stunting is a growth failure due to chronic malnutrition and recurrent infections long-term impacts. In Banten Province, the prevalence remains high at 24.5%
Objectives:  To identify determinants of stunting among toddlers aged 6-59 months in Banten.
Methods :  The cross-sectional study analyzed 1.643 toddlers aged 6-59 months using INSS 2021 data. Independent variables included child factors (age, sex, birth weight, birth length, dietary diversity); maternal factors (education, occupation); food insecurity; environmental health factors (latrine ownership), infectious disease (ARI, diarrhea, pneumonia, tuberculosis); health services (vitamin A, treatment in health facilities). Data were analyzed using univariate, chi-square, and multiple logistic regression.
Results: Stunting prevalence was 22.7%. Significant determinants were male gender (AOR 1.351; 95% CI 1.047 – 1.744); low maternal education (AOR 1.484; 95% CI 1.103 – 1.998); short birth length (AOR 2.094; 95% CI 1.512 – 2.899); and food insecurity (AOR 1.629; 95% CI 1.131 – 2.347).
Conclusions:  Stunting remains a public health issue in Banten. The most dominant determinant is short birth length (AOR 2.09). Families of infants with Short Birth Length should receive targeted assistance through nutrition and health programs, education on stunting prevention, and monthly growth monitoring to support catch up growth.

KEYWORD: birth length; determinant; stunting; toddler


Keywords


balita; determinan; panjang lahir; birth length; determinant; stunting; toddler

Full Text:

PDF

References


WHO. Nutrition Landscape Information System (NLiS) country profile indicators: interpretation guide. [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2019 [dikutip 12 September 2022]. Tersedia pada: https://apps.who.int/nutrition/landscape/help.aspx?menu=0&helpid=391〈=EN

Kementerian Kesehatan RI. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2023. 1–965 hal.

Kementerian Kesehatan RI. Buku saku hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 [Internet]. 2022. 1–14 hal. Tersedia pada: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-survei-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2022/

Kementerian Kesehatan RI. SSGI 2024 Dalam Angka. Jakarta; 2025. 1–391 hal.

Kementerian Kesehatan RI. Buku saku hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2021. 1–14 hal.

Presiden RI. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting [Internet]. Indonesia; 2021 hal. 75. Tersedia pada: https://stunting.go.id/perpres-nomor-72-tahun-2021-tentang-percepatan-penurunan-stunting/

Achadi LE, Achadi A, Aninditha T. Pencegahan stunting, pentingnya peran 1000 hari pertama kehidupan. Depok: PT Raja Grafindo Persada; 2020.

Rusliani N, Hidayani WR, Sulistyoningsih H. Literature review: Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Bul Ilmu Kebidanan dan Keperawatan. 2022;1(01):32–40.

Rice AL, Sacco L, Hyder A, Black RE. Malnutrition as an underlying cause of childhood deaths associated with infectious diseases in developing countries. Bull World Health Organ [Internet]. 30 Juni 2000 [dikutip 26 Januari 2023];78(10):1207–21. Tersedia pada: http://njcmindia.com/index.php/file/article/view/977

Yaya S, Oladimeji O, Odusina EK, Bishwajit G. Household structure, maternal characteristics and children’s stunting in sub-Saharan Africa: Evidence from 35 countries. Int Health. 2022;14(4):381–9.

Saputri RA, Tumangger J. Hulu-hilir penanggulangan stunting di Indonesia. J Polit Issues. 2019;1(1):1–9.

Syah NF. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan tahun 2018. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2019.

Nugroho MR, Sasongko RN, Kristiawan M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia dini di Indonesia. J Obs J Pendidik Anak Usia Dini. 2021;5(2).

Suryawan AE, Ningtyias FW, Hidayati MN. Hubungan pola asuh pemberian makan dan skor keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan. Ilmu Gizi Indones. 2022;6(1):23.

Guirindola MO, Goyena EA, Maniego ML V. Risk factors of stunting during the complementary feeding period 6-23 months in the Philippines. Malays J Nutr. 2021;27(1):123–40.

Tian M, Li X, Yu L, Qian JX, Bai XY, Yang J, et al. Glycosylation as an intricate post-translational modification process takes part in glycoproteins related immunity. Cell Commun Signal . 2025;23(1).

Nadila NN. Hubungan status gizi stunting pada balita dengan kejadian tuberkulosis. J Med Hutama. 2021;02(02):475–9.

Kemenkes RI. Buku bacaan kader posyandu: “Jangan sebar kotoranmu! Ayo pakai jamban sehatmu!” [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2022. Tersedia pada: https://promkes.kemkes.go.id/buku-bacaan-kader-posyandu-jangan-sebar-kotoranmu-ayo-pakai-jamban-sehatmu

Anggraini W, Febriawati H, Amin M. Akses jamban sehat pada balita stunting. J Keperawatan Silampari. 2022;6(1):117–23.

Rimawati VE, Yanti DE, Aryastuti N. Stunting dan faktor determinannya pada balita usia 6–59 bulan di Kabupaten Lampung Tengah. Holistik J Kesehat. 2021;15(3):554–71.

Kemenkes RI. Indikator program kesehatan masyarakat dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.

Sawitri AJ, Purwanto B, - I. Birth weight and birth length affecting stunting incident in toddler. Indones Midwifery Heal Sci J. 2021;5(3):325–32.

Akib RD, Syahriani., Nurbaya S. Hubungan panjang badan lahir dan berat badan Lahir dengan terjadinya stunting pada balita di daerah lokus dan non lokus stunting di kabupaten Sidrap. Sehat rakyat (Jurnal Kesehat Masyarakat). 2022;1(3):267–72.

Swathma D, Lestari H, Teguh R. Analisis faktor risiko BBLR, panjang badan bayi saat lahir dan riwayat imunisasi dasar terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari. JIMKesmas. 2016;1–10.

Wahyuningrum E. Hubungan berat badan lahir panjang badan lahir dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting di Puskesmas Gatak [Internet]. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2020. Tersedia pada: http://eprints.ums.ac.id/88878/

Antun R. Hubungan berat badan dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting anak 12-59 bulan di Provinsi Lampung. J Keperawatan. 2016;XII(2):209–18.

Mwangome M, Ngari M, Brals D, Bawhere P, Kabore P, McGrath M, et al. Stunting in the first year of life: Pathway analysis of a birth cohort. PLOS Glob Public Heal [Internet]. 2024;4(2 February):1–14. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.1371/journal.pgph.0002908

Flores-Barrantes P, Iguacel I, Iglesia-Altaba I, Moreno LA, Rodríguez G. Rapid weight gain, infant feeding practices, and subsequent body mass index trajectories: The calina study. Nutrients. 2020;12(10):1–14.

Ali A, Hussain S. The impact of household socio-economic status on child stunting in Pakistan. In: Proc 18th International Conference on Statistical Sciences. Lahore, Pakistan; 2021. hal. 93–102.

Budhathoki SS, Bhandari A, Gurung R, Gurung A, Kc A. Stunting among under 5-year-olds in Nepal: Trends and risk factors. Matern Child Health J [Internet]. 2020;24(s1):39–47. Tersedia pada: https://doi.org/10.1007/s10995-019-02817-1

Sarma H, Khan JR, Asaduzzaman M, Uddin F, Tarannum S, Hasan MM, et al. Factors influencing the prevalence of stunting among children aged below five years in Bangladesh. Food Nutr Bull [Internet]. 2017 [dikutip 26 Januari 2023];38(3):291–301. Tersedia pada: http://dhsprogram.com/data/avail-

Berhe K, Seid O, Gebremariam Y, Berhe A, Etsay N. Risk factors of stunting (chronic undernutrition) of children aged 6 to 24 months in Mekelle City, Tigray Region, North Ethiopia: An unmatched case-control study. PLoS One [Internet]. 1 Juni 2019 [dikutip 26 Januari 2023];14(6):e0217736. Tersedia pada: https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0217736

Murtaza SF, Gan WY, Sulaiman N, Shariff ZM. Factors associated with stunting among Orang Asli preschool children in Negeri Sembilan, Malaysia. Malays J Nutr. 2018;24(2):215–26.

Khan S, Zaheer S, Safdar NF. Determinants of stunting, underweight and wasting among children < 5 years of age: Evidence from 2012-2013 Pakistan demographic and health survey. BMC Public Health. 2019;19(1):1–15.

Gebru KF, Haileselassie WM, Temesgen AH, Seid AO, Mulugeta BA. Determinants of stunting among under-five children in Ethiopia : a multilevel mixed- effects analysis of 2016 Ethiopian demographic and health survey data. BMC Pediatr. 2019;19:1–13.

Lubis SZ. Determinan kejadian stunting di Puskesmas Alue Bilie Kabupaten Nagan Raya. J SAGO Gizi dan Kesehat. 2022;3(1):74.

Apriluana G, Fikawati S. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Litbangkes. 2018;28(4):247–56.

Musyayadah, Adiningsih S. Hubungan ketahanan pangan keluarga dan frekuensi diare dengan stunting pada balita di kampung surabaya. Amerta Nutr [Internet]. 2019;3(4):257–62. Tersedia pada: https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/15050

Donkor WES, Mbai J, Sesay F, Ali SI, Woodruff BA, Hussein SM, et al. Risk factors of stunting and wasting in Somali pre-school age children: results from the 2019 Somalia micronutrient survey. BMC Public Health [Internet]. 2022;22(1):1–11. Tersedia pada: https://doi.org/10.1186/s12889-021-12439-4

Balitbang Kemenkes RI. Laporan Nasional SSGI 2020. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2020. 1–169 hal.

Kementerian Sekretariat Negara RI. Pemerintah resmi cabut kebijakan PPKM mulai hari ini. [Internet]. Kementerian Sekretariat Negara RI. 2022. Tersedia pada: https://www.setneg.go.id/baca/index/pemerintah_resmi_cabut_kebijakan_ppkm_mulai_hari_ini

Pillai VK, Ortiz-Rodriguez J. Child malnutrition and gender preference in India : The role of culture. Heal Sci J. 2015;9(6):8.

Angelina F C, Perdana AA, Humairoh. Faktor kejadian stunting balita berusia 6-23 bulan di Provinsi Lampung. J Dunia Kesmas. 2018;3085(3):127–34.

Akombi BJ, Agho KE, Hall JJ, Merom D, Astell-Burt T, Renzaho AMN. Stunting and severe stunting among children under-5 years in Nigeria: A multilevel analysis. BMC Pediatr [Internet]. 2017;17(1):1–16. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.1186/s12887-016-0770-z

Nshimyiryo A, Hedt-Gauthier B, Mutaganzwa C, Kirk CM, Beck K, Ndayisaba A, et al. Risk factors for stunting among children under five years: A cross-sectional population-based study in Rwanda using the 2015 Demographic and Health Survey. BMC Public Health. 2019;19(1):1–10.

Thompson AL. Greater male vulnerability to stunting? Evaluating sex differences in growth, pathways and biocultural mechanisms. Ann Hum Biol. 2021;48(6):466–73.

Atamou L. Hubungan determinan stunting dengan kejadian stunting pada balita di desa lokus stunting. Universitas Indonesia; 2022.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2025.13(5).365-377

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats