Kebiasaan sarapan tidak berhubungan dengan status gizi anak sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Irma Yunawati, Hamam Hadi, Madarina Julia

Abstract


ABSTRACT

Background: School age children are the future generation. Improvement the quality of human resources should be done early. One of factors affecting the quality of human resources is the nutritional status. Breakfast contributes in nutritional intake (15-25% RDA). Skipping of breakfast makes the body decreasing of glucose. It makes body to unload supplies of energy from fat tissue and cause of weight reduction.

Objectives: To determine the relationship between breakfast habits with the nutritional status of elementary school children in Nusa Tenggara Timur Province.

Methods: This was an observational study with cross-sectional design. This study used the secondary data of Alma Ata Centre for Healthy Life and Food (ACHEAF) 2013. The subjects were children from elementary school of classes between II-VI in Amanuban Barat and Kie Subdistrict, Timor Tengah Selatan
District with total sample of 313 students. Sample were selected by cluster random sampling technique using computer generated random number software. Data analysis used chi-square test with a confidence interval (CI) of 95% to the level of significance of p<0.05. Analysis by logistic regression was done if it
showed significance result.

Results: The proportion of breakfast habits of school children was 82.11%. Most widely consumed breakfast type (78,32%) was rice (rice porridge and rice) and the other (21.68%) were non-rice eating breakfast (bose corn, yam/cassava, boiled bananas, instant noodles, corn porridge, bread/cooky). The contribution of breakfast energy intake is 13.94% RDA and protein intake was 14.4% RDA. There was no relationship between breakfast habits and nutritional status of elementary school children.

Conclusions: Breakfast habits was not related with the nutritional status of school children in Amanuban Barat and Kie Sub-district.

KEYWORDS: breakfast habits, nutritional status, school children

ABSTRAK

Latar belakang: Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan sejak dini. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas SDM yaitu status gizi. Sarapan memiliki kontribusi dalam memenuhi asupan gizi, menyumbangkan 15-25% AKG. Melewatkan sarapan membuat tubuh kekurangan glukosa sehingga tubuh membongkar persediaan tenaga dari jaringan lemak tubuh dan menyebabkan penurunan berat badan.

Tujuan: Mengetahui hubungan kebiasaan sarapan terhadap status gizi anak sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder Alma Ata Centre for Healthy Life and Food (ACHEAF ) 2013. Subjek penelitian adalah anak sekolah dasar kelas II-VI di Kecamatan Amanuban Barat dan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan total sampel sebanyak 313 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling menggunakan software computer generated random number. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan confi dence interval (CI) 95% pada tingkat kemaknaan p<0,05 dan hasil analisis data yang bemakna dilanjutkan dengan uji regresi logistik.

Hasil: Proporsi kebiasaan sarapan anak sekolah adalah 82,11%. Jenis sarapan yang paling banyak dikonsumsi adalah sarapan beras (bubur nasi dan nasi) sebesar 78,32% dan sebanyak 21,68% mengonsumsi sarapan non-beras (jagung bose, ubi/singkong, pisang rebus, mie instan, bubur jagung, roti/kue). Kontribusi asupan energi sarapan sebesar 13,94% AKG dan asupan protein sarapan sebesar 14,4% AKG. Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi pada anak sekolah.

Kesimpulan: Kebiasaan sarapan tidak berhubungan dengan status gizi anak sekolah di Kecamatan Amanuban Barat dan Kie.

KATA KUNCI: kebiasaan sarapan, anak sekolah, status gizi


Keywords


breakfast habits;nutritional status;school children;kebiasaan sarapan;anak sekolah;status gizi

Full Text:

PDF

References


Judarwanto W. Perilaku makan anak sekolah. Jakarta: Picky Eaters Clinic; 2009.

United Nations Development Programme (UNDP). Human development report 2011 (sustainability and equity: a better future for all). New York: United Nations Development Programme (UNDP); 2011.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana aksi nasional pangan dan gizi 2011-2015. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 2011.

Rampersaud G, Pereira M, Girard B, Adams J, Metzl J. Breakfast habits, nutritional status, body weight, and academic performance in children and adolescents. J Am Diet Assoc. 2005;105(5):743–60.

Khomsan A. Pangan dan gizi untuk kesehatan 2. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor;

Pereira M, Erickson E, Mckee P, Schrankler K, Raatz S, Lytle L, et al. Breakfast frequency and quality may affect glycemia and appetite in adults and children. J Nutr. 2011;141:163S –8S.

Hardinsyah, Aries M. Jenis pangan sarapan dan perannya dalam asupan gizi harian anak usia 6-12 tahun di Indonesia. J GIZI PANGAN.

;7(2):89–96.

Wahba S, Mekawy A, Ahmed R, Mohsen W. Breakfast skipping and dietary adequacy of primary school children in Cairo. J Appl Sci Res.

;2(1):51–7.

Chitra U, Reddy C. The role of breakfast in nutrient intake of urban school children. Public Health Nutr. 2007;10(1):55–8.

Dubois L, Girard M, Kent M, Farmer A, Tatone- Tokuda F. Breakfast skipping is associated with differences in meal patterns, macronutrient intakes and overweight among pre-school children. Public Health Nutr. 2008;12(1):19–28.

Hidayat M. Sarapan ditinjau dari sudut ilmu gizi. Maj Ilm Maranatha. 2009;16(2):53–8.

Aziz M, Devi M. Nutritional status and eating practices among children aged 4-6 years old in selected urban dan rural kindergarten

in Selangor, Malaysia. Asian J Clin Nutr. 2012;4(4):116–31.

Ruxton C, Kirk T. Breakfast: a Review of associations with measures of dietary intake, physiology and biochemistry. Br J Nutr. 1997;78:199–213.

Nicklas T, O’Neil C, Berenson G. Nutrient contribution of breakfast, secular trends, and the role of ready-to-eat cereals: a review of data

from the bogalusa heart study. Am J Clin Nutr. 1998;67:757S – 63S.

Soedibyo S, Gunawan H. Kebiasaan sarapan di kalangan anak usia sekolah dasar di poliklinik umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUIRSCM. Sari Pediatr. 2009;11(1):66–70.

Al-Oboudi L. Impact of breakfast eating pattern on nutritional status, glucose level, iron status in blood and test grades among upper primary school girls in Riyadh City, Saudi Arabia. Pakistan J Nutr. 2010;9(2):106–11.

Gibney M, Margetts B, Kearney J, Arab L. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.

Powell C, Walker S, Chang S, Grantham-McGregor M. Nutrition and education: a randomized trial of the effects of breakfast in

rural primary school children. Am Soc Clin Nutr. 1998;68:873–9.

Cueto S. Breakfast and dietary Balance: the en kid study (breakfast and performance). Public Health Nutr. 2001;4(6A):1429–31.

Departemen Kesehatan RI. Laporan nasional riset kesehatan dasar tahun 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI; 2010.

Departemen Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar laporan nasional 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI; 2008.

Departemen Kesehatan RI. Laporan riset kesehatan dasar 2007 Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI; 2008.

Affenito S, Thompson D, Barton B, Franko D, Daniels S, Obarzanek E, et al. Breakfast consumption by African-American and White Adolescent Girls correlates positively with calcium and fiber intake and negatively with body mass index. Am Diet Assoc. 2005;105(6):938–45.

Barton B, Eldridge A, Thompson D, Affenito S, Striegel-Moore, RH Franko D, Albertson A, et al. The relationship of breakfast and cereal

consumption to nutrient intake and body mass index: the national heart, lung, and blood institute growth and health study. Am Diet Assoc.

;105(9):1383–9.

Stang J, Story M. Guidelines for adolescent nutrition services. Minneapolis: Center for Leadership, Education and Training in

Maternal and Child Nutrition, Division of Epidemiology and Community Health, School of Public Health, University of Minnesota; 2005.

Soedarsono M. Breakfast for stamina. Surabaya: Penerbit Liris; 2012.

Hardinsyah. Proceedings of the 2012 healthy breakfast symposium. Jakarta: Pergizi Pangan Indonesia; 2012.

Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.

Pelto G, Levitt E, Thaira I. Improving feeding practices: current patterns, common constraints, and the design of interventions. Nutr Bull. 2003;24(1):45–82.

Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.

Azwar A. Kecenderungan masalah gizi dan tantangan di masa datang. Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju

Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Dirjen Bina Kesmas Depkes; 2004.

Suhardjo. Perencanaan pangan dan gizi. Jakarta: PT Bumi Aksara; 2005.

Suryana. Keperawatan anak untuk Siswa SMK. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996.

Dekker L, Mora-Plazas M, Marin C, Baylin, Villamor E. Stunting associated with poor socioeconomic and maternal nutrition status and respiratory morbidity in Colombian School

children. Food Nutr Bull. 2010;31:242–50.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(2).77-86

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats