Perubahan asupan zat gizi tidak berpengaruh terhadap lama rawat inap pada pasien dewasa di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Abstract
ABSTRACT
Background: Adequate nutrient intake for in patients is much required in efforts to prevent declining nutrition status during hospitalization. Malnutrition may occur before hospitalization due to the disease or inadequate nutrient intake; however malnutrition may also occur during hospitalization. The result of a preliminary study shows that 75% of patients undergo declining nutrition status during hospitalization. Nutrition is an integral part of medication or recovery process and shortens length of stay.
Objectives: To identify effect of changes in nutrient intake to nutrition status and length of stay of adult in patients.
Methods: The study was observational with prospective cohort approach using subject that got inadequate intake (<80%) in the beginning of hospitalization as exposed group and those that got adequate intake (≥80%) in the beginning of hospitalization as non exposed group. Assessment of inpatients was made after three days in hospital and then comparison was made to average intake prior to discharge.
Results: Changes in intake and nutritional status did not significantly (p>0.05) affect length of stay of adult inpatients at internal medicine and neurology wards of Dr.Sardjito Hospital Yogyakarta. Nutrition therapy significantly (p=0.04) affected change in nutritional status of in patients with RR=2.24.
Conclusions: Changes in intake and nutritional status did not affect length of stay. Nutrition therapy affected as much as 2.24 times to changes in nutritional status of adult inpatients at internal medicine and neurology wards of Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta.
KEYWORDS: length of stay, nutritional status, nutrient intake, nutrition therapy
ABSTRAK
Latar belakang: Asupan zat gizi yang cukup bagi pasien sangat diperlukan untuk mencegah penurunan status gizi selama dirawat di rumah sakit. Malnutrisi juga dapat terjadi sejak sebelum masuk rumah sakit karena penyakit yang diderita maupun asupan zat gizi yang tidak adekuat, namun malnutrisi juga dapat terjadi setelah dirawat di rumah sakit. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa 75% pasien mengalami penurunan status gizi selama dirawat di rumah sakit. Terapi gizi merupakan bagian penting dari proses pengobatan dan pemulihan serta dapat mempersingkat lama rawat inap.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi efek perubahan asupan zat gizi terhadap status gizi dan lama rawat inap pada pasien dewasa.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain kohort prospektif. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang memiliki asupan zat gizi tidak adekuat (<80%) pada awal masa rawat inap di rumah sakit sebagai kelompok terpapar dan kelompok yang memiliki asupan zat gizi adekuat (≥80%) pada awal masa rawat inap di rumah sakit sebagai kelompok tidak terpapar. Pengukuran asupan makan dilakukan setelah pasien tiga hari dirawat di rumah sakit untuk selanjutnya dibandingkan dengan rata–rata pengukuran asupan pasien sebelum pulang.
Hasil: Perubahan pada asupan dan status gizi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lama rawat inap pasien dewasa di bangsal penyakit dalam dan saraf RSUP Dr.Sardjito. Terapi gizi secara signifikan mempengaruhi perubahan status gizi pasien dengan RR = 2,24.
Kesimpulan: Perubahan pada asupan dan status gizi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lama rawat inap. Terapi gizi yang diberikan dapat memiliki pengaruh sebesar 2,24 kali untuk mengubah status gizi pasien.
KATA KUNCI: lama rawat inap, status gizi, asupan zat gizi, terapi gizi
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(1).14-22
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:
View My Stats