Peran lurah, petugas kesehatan, dan kader dalam partisipasi ibu balita ke posyandu di wilayah cakupan D/S terendah dan tertinggi di Kota Jambi
Abstract
ABSTRACT
Background: IHP (Integrated health post) is a form of UKBM (Community Resources Based-Health Effort) that is managed and administered from, by for and together with community in health development IHP administration involved many parties such as cadres, health staff and village head. Rawasari Primary
Health Care had the lowest coverage level of D/S (33.2%), while Olak Kemang Primary Health Care had the highest D/S coverage (81.98%).
Objectives: To study thoroughly the role of village head, health staff, and cadres in increasing the participation of underfive’s mothers to visit IHP.
Methods: This was descriptive study used qualitative method by phonological approach. Informants were selected by purposive sampling. Data collection was performed by 2 methods, in-depth interview to 16 informants and focus group discussion (FGD) to 28 informants. Data validity was performed by source
and method of triangulation.
Results: Village head, nutrition staffs, health cadres, PKK woman and community figures from the highest D/S coverage area took a role in increasing participation of the mother of underfive, but they who were from the lowest D/S coverage did not. They contributed in different way in increasing their participation. Head villages gave the motivation and direction, nutrition staffs attended the IHP, cadres took a role by arrange arisan and ballon provision, and PKK’S woman delegated their member to attend IHP monthly (highest D/S) but they whom from the lowest D/S coverage area did not.
Conclusion: Village head, nutrition staffs, health cadres, PKK woman, and community figures in highest D/S coverage area took a role in increasing participation of underfive’s mothers to visit IHP, but they who where from the lowest D/S coverage did not. The Innovation a creativity encourage the mothers to visit IHP.
KEYWORDS: village head, health staff, cadre, PKK woman, community figure, woman who had underfive
ABSTRAK
Latar belakang: Posyandu merupakan bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Terselenggaranya posyandu melibatkan banyak pihak di antaranya kader, petugas kesehatan dan Lurah. Puskesmas Rawasari dengan tingkat cakupan D/S terendah yaitu 33,2%, dan Puskesmas Olak Kemang dengan cakupan D/S tertinggi yaitu 81,98%.
Tujuan: Mengkaji secara mendalam peran lurah, petugas kesehatan, dan kader dalam meningkatkan partisipasi ibu balita ke posyandu.
Metode: Penelitian deskriptif menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 metode, wawancara mendalam terhadap 16 orang informan dan diskusi kelompok terfokus (DKT) terhadap 28 orang informan. Keabsahan data dengan melakukan triangulasi sumber dan metode.
Hasil: Lurah, petugas gizi, kader, ibu PKK, dan tokoh masyarakat dari wilayah cakupan D/S tertinggi berperan dalam meningkatkan partisipasi ibu balita namun di wilayah D/S terendah tidak. Masing-masing berkontiribusi dengan cara yang berbeda misalnya lurah memberikan motivasi dan arahan, petugas gizi datang ke posyandu, kader membuat arisan dan membagikan balon saat posyandu, dan ibu PKK mendelegasikan salah satu anggota untuk datang ke posyandu setiap bulan (D/S tertinggi). Sementara kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilakukan di wilayah D/S terendah.
Kesimpulan: Lurah, petugas gizi, kader, ibu PKK dan tokoh masyarakat (D/S terendah) tidak berperan dan lurah, petugas gizi, kader, ibu PKK dan tokoh masyarakat (D/S tertinggi) berperan. Adanya inovasi dan kreativitas dari kader di Puskesmas Olak Kemang (D/S tertinggi) dapat mendorong ibu balita untuk
hadir ke posyandu.
KATA KUNCI: partisipasi ibu, posyandu, kader, petugas kesehatan, tokoh masyarakat
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2012.
Sulistyorini C, Pebriyanti S, Proverawati A. Posyandu dan desa siaga panduan untuk bidan dan kader. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.
Dinas Kesehatan Kota Jambi. Laporan tahunan program perbaikan gizi masyarakat 2013. Jambi: Dinas Kesehatan Kota Jambi; 2013.
Notoatmodjo S. Promosi kesehatan: teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Siagian S. Teori motivasi dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta; 1995.
Notoatmodjo S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Sambas. Faktor –faktor yang berhubungan pada kunjungan ibu-ibu anak balita ke posyandu di Kelurahan Bojongberang Kabupaten Cianjur. Universitas Indonesia; 2002.
Widagdo L. Kepala desa dan kepemimpinan pedesaan: persepsi kader posyandu di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara Jawa Tengah 2000. Makara Kesehat. 2006;10(2):54–9.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2005.
Toriki E. Kinerja posyandu di Distrik Arso Kabupaten Keerom Provinsi Papua. Universitas Indonesia; 2008.
Simanjuntak M. Karakteristik sosial demografi dan faktor pendorong peningkatan kinerja kader posyandu. J Wira Ekon Mikroskil. 2012;2(1):49–58.
Maisya I, Putro G. Peran kader dan klian adat dalam upaya meningkatkan kemandirian posyandu di Provinsi Bali. Bul Penelit Sist
Kesehat. 2011;14(1):40–8.
DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(2).87-97
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:
View My Stats