Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Kejadian Prematur di Kabupaten Bantul
Abstract
Indonesia memiliki angka kejadian premature sekitar 19% dan merupakan penyebab utama kematian perinatal. Kasus premature masih tinggi, disebabkan karena cakupan distribusi tablet besi yang masih cukup rendah sekitar 27%, juga masih tingginya angka kematian hamil yang tidak patuh untuk menghabiskan tablet besi yang diberikan atau sekitar 23%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan kejadian premature di Kabupaten Bantul. Jenis penelitian ini adalah
observasional dengan rancangan case control. Sampel penelitian terdiri dari kasus (persalinan prematur) dan kontrol (Persalinan aterm) sebanyak 156 dengan perbandingan sampel 1:1 antara kasus dan kontrol, yakni 78:78. Pengumpulan data dengan penelusuran secara door to door. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang kemudian dianalisa dengan menggunakan rumus uji statistic chi-square dan uji analisa odd ratio yang diolah secara komputerisasi. Hasil uji statistik odd ratio (OR) dengan tingkat kepercayaan 95% didapat hasil OR=5,8 (95%[2,885-1175]) dan χ2 (26,326) dengan p-value (0,001) menunujukkan ada hubungan sangat erat antara kepatuhan ibu hamil minum tablet zat besi dengan kejadian premature dengan resiko ibu hamil yang tidak patuh mengonsumsi tablet zat besi mempunyai peluang 5,8 kali lebih besar terjadi prematur di banding ibu yang patuh minum tablet zat besi selama hamil. Kesimpulan ada hubungan sangat erat antara kepatuhan minum tablet zat besi selama hamil dengan kejadian premature dan di Kabupaten Bantul Tahun 2012. Ibu yang tidak patuh minum tablet zat besi selama hamil beresiko 5,8 kali lebih besar terjadinya premature dibandingkan dengan ibu yang patuh minum tablet zat besi selama hamil.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Prawirohardjo. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2008.
Depkes RI. Angka kematian bayi [internet]. 2008 [cited 2012 Apr 14]. Available from: www.depkes.go.id.
Dinkes DIY. Profil Kesehatan Provinsi DIY. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; 2010.
Dinkes Kabupaten Bantul. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; 2010.
Menon RSKF, Leyden TW, Rote NS, Fortunato SJ. Expression of inflammatory cytokines (IL-1 beta and IL-6) in amniochorion. Am J Obstet Gynecol. 1995;172:493-500.
Depkes Bantul. Banyak Ibu Hamil Anemis [internet]. 2007 [cited 2012 Apr 11]. Available from: http //bantul. www.depkes.go.id.
Suhardjo CM. Prinsip Ilmu Gizi. Bogor: Kanisous; 1992.
Depkes RI. Indikator Indoneia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten Sehat. Jakarta. Depkes RI; 2007.
Monodampit Y. Pengaruh Tingkat Kepatuhan konsumsi tablet Fe terhadap kejadian Anemia ibu hamil Gakin di kecamatan Linaha. Kab Konawe, Sulsel. UGM; 2008.
Khomsan A. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada; 2003.
Ratnawati. Rendahnya tingkat kepatuhan Minum tablet besi dengan kejadian anemia di Kabupaten Konawe. UGM; 1998.
DOI: http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2013.1(2).43-47
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia (JNKI) indexed by:
View My Stats