RISK FACTORS DETERMINANTS ANEMIA EVENTS IN ADOLESCENT PUSKESMAS IN KOTA SELATAN

Endah Yulianingsih, Hasnawatty Surya Porouw

Abstract


Anemia is a global public health problem that needs special attention. Anemia in adolescent girls is a common problem, especially in developing countries (WHO, 2008). Anemia is a health problem that is most often found in developed and developing countries, including Indonesia. The prevalence of anemia in Indonesia is not so far from the global anemia prevalence rate, which is 21.7%, where the prevalence of anemia has entered the category of public health problems. moderate so this should receive special attention. Adolescents are an age group that is very at risk of anemia because nutritional needs, especially iron, exceed the needs of other age groups due to accelerated growth and increased physical activity. This study aims to determine the factors associated with the incidence of anemia in adolescent girls in the working area of Puskesmas Kota Selatan, Gorontalo City. This type of research is cross-sectional using the bivariate test with the chi square test and the multivariate test with logistic regression. The research instrument used a questionnaire. The results of this study indicate that there is a relationship between age at menarche (p = 0.001), knowledge (p = 0.000), maternal education (p = 0.000), menstrual pattern (p = 0.000), BMI (p = 0.009), menstruation (p = 0.003). The most dominant factor for the incidence of anemia in adolescent girls in the work area of Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo is the knowledge factor with a p value of 0.001 exp B = 2,650 (CI 1.643-4770) which means that respondents who have good knowledge will have a chance of 2.6 times more. can prevent anemia which is controlled by variable menstrual patterns, menstrual age and mother's education.

Keywords


anemia; young women; risk factors

Full Text:

PDF

References


Lestari, P., Widardo, W. & Mulyani, S. Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul. J. Ners dan Kebidanan Indones. 3, 145 (2016).

Roosleyn, I. P. T. Strategi dalam penanggulangan pencegahan anemia pada kehamilan. 3, 1–9 (2016).

Suryani, D., Hafiani, R. & Junita, R. ANALISIS POLA MAKAN DAN ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA PUTRI KOTA BENGKULU. J. Kesehat. Masy. Andalas 10, 11 (2017).

Utami, B. & Mardiyaningsih, E. Hubungan Pola Makan Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri. Soedirman J. Nurs. 10, 67–75 (2015).

Permatasari, T., Briawan, D. & Madanijah, S. E fektivitas Program Suplementasi Zat Besi pada Remaja Putri di Kota Bogor Effectiveness of Iron Supplementation Programme in Adolescent girl at Bogor City. 14, 1–8 (2018).

Journal, G. & Medicinepublic, O. F. Prevalence of anaemia and its associated factors among school adolescent girls in Baglung municipality , Nepal. 7, 1–8 (2018).

Harding, K. L., Aguayo, V. M., Namirembe, G. & Webb, P. Determinants of anemia among women and children in Nepal and Pakistan: An analysis of recent national survey data. Matern. Child Nutr. 14, 1–13 (2018).

B, A. M. dan W. Untitledgz. in Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan 283–335 (2013).

Khoirunisa Triavi Sefaya Nugraheni, D. R. Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi dan Tingkat Kecakupan Gizi Terkait Pencegahan Anemia Remaja. Kesehat. Masy. 5, 273 (2017).

Arumsari, E. Faktor Risiko Anemia Pada Remaja Putri Peserta Program Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) Di Kota Bekasi. J. Gizi dan Pangan 6(1), 74–83 (2008).

Yunarsih, S. D. A. & ABSTRACT. HUBUNGAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS VII SMPN 6 KEDIRI. Yunarsih, Sumy Dwi Antono. 3, 25–33 (2014).

ARUMSARI, E. FAKTOR RISIKO ANEMIA PADA REMAJA PUTRI PESERTA PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI (PPAGB) DI KOTA BEKAS. (2008).

Prabasiwi, A. Hubungan Antara Status Gizi dengan Status Menarche pada Siswi SMP Negeri 10 Kota Tegal. Semin. Nas. IPTEK Terap. 1, 106–111 (2016).

Mularsih, S. Hubungan Pengetahuan Rmaja Putri Tentang Anemia Dengan Perilaku Pencegahan Anemia Pada Saat Menstruasi di SMK Nusa Bhakti Kota Semarang. 6, 80–85 (2017).

Gunatmaningsih, D. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES. (2007).

Basith, A., Agustina, R., Diani, N. & Bhasiedzgmailcom, E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri. 5, 1–10 (2017).

Jaelani, M., Simanjuntak, B. Y. & Yuliantini, E. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. J. Kesehat. 8, 358 (2017).

Syatriani, S. & Aryani, A. Konsumsi Makanan dan Kejadian Anemia pada Siswi Salah Satu SMP di Kota Makassar. 12, 251–254.

Azhari, M. HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUNGGUMINASA GOWA TAHUN 2011. 1–92 (2011).

Herta Masthalina, Yuli Laraeni, Y. P. D. POLA KONSUMSI (FAKTOR INHIBITOR DAN ENHANCER FE) TERHADAP STATUS ANEMIA REMAJA PUTRI Herta. 11, 80–86 (2015).

Verma, A., Rawal, V. S., Kedia, G., Kumar, D. & Chauhan, J. FACTORS INFLUENCING ANAEMIA AMONG GIRLS OF SCHOOL GOING AGE ( 6-18 YEARS ) FROM THE SLUMS OF AHMEDABAD CITY. XXIX, 25–26 (2004).

Cynthia Almaratus Sholicha, L. M. HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI, PROTEIN, VITAMIN C DAN POLA MENSTRUASI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 MANYAR GRESIK. 14, 147–153 (2019).

Hatta, M., Renaldi, M. & Alicia, S. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA N 2 Buntumalangka Kabupaten Mamasa Tahun 2017. J. Mitra Sehat VIII, 73–80 (2017).




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2020.8(3).194-205

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia (JNKI) indexed by:

      

Lisensi Creative Commons

  View My Stats