Asupan lemak dan aktivitas fisik serta hubungannya dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan
Abstract
ABSTRACT
Background: Hypertension is a great health problem in Indonesia. The cause of hypertension was high fat intake and low physical activity. In Indonesia in 2013, the prevalence of hipertension was 28,5%, and in Yogyakarta was 25,7%.
Objectives: To Know the correlation between fat intake and phisical activity and hypertension among outpatients in RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Methods: This was an observasional study with case-control design. Cases was outpatient aged 30 – 60 years with hypertension. Controls was outpatient aged 30-60 years without hypertension. Data were analyzed by using univariable (descriptive), bivariable (chi-square test), and multivariable anaysis (logistic regression).
Results: Bivariat analysis showed that there was significant relationship between fat intake (p =0,009; OR=3,839; CI 95% = 1,357 – 10,861), outpatient aged (p=0,008; OR=3,37; CI=1,340-8,476) and hypertension. However, no significant relationship between physical activity ( τ = 0,075; p= 0,451), Body mass index (p=0,065; OR=2,155; CI 95%= 0,949–4,893) and hypertension. Multivariate analysis showed that variables most influential against an hypertension is fat intake (p=0,010; OR (CI 95%) = 4,246 (1,418 – 12,721)).
Conclusions: There was significant correlation between fat intake, aged, and hypertension. However, physical activity and body mass index failed to prove the correlation with hypertension.
KEYWORDS : Hypertension, Fat Intake, Physical Activity, BMI, Aged
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan yang besar di Indonesia. Penyebab terjadinya hipertensi diantaranya adalah asupan makanan tinggi lemak dan aktivitas fisik yang rendah. Di Indonesia pada tahun 2013 prevalensi stunting sebanyak 28,5 %, dan di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 25,7%.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan lemak dan aktivitas fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan case-control. Kasus adalah pasien rawat jalan usia 30 – 60 tahun dengan diagnosa hipertensi. Kontrol adalah pasien rawat jalan usia 30 – 60 tahun yang tidak hipertensi. Analisis data menggunakan analisis univariat (deskriptif), bivariat (uji chi-square), dan multivariat (uji regresi logistik).
Hasil: Analisis bivariat menunjukan asupan lemak ( p =0,009; OR=3,839; CI 95% = 1,357 – 10,861), dan usia (p=0,008; OR=3,37; CI=1,340-8,476) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Aktivitas fisik ( τ = 0,075; p= 0,451), dan IMT ( p=0,065; OR=2,155; CI 95%= 0,949–4,893) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Analisis multivariat menunjukan variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi adalah asupan lemak (p=0,010; OR (CI 95%) = 4,246 (1,418 – 12,721)).
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara asupan lemak dan usia dengan kejadian hipertensi. Namun aktivitas fisik dan IMT tidak berhasil membuktikan hubungan dengan kejadian hipertensi.
KATA KUNCI : Hipertensi, Asupan Lemak, Aktivitas Fisik, IMT, Usia.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(3).139-146
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:
View My Stats