Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berpengaruh Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Seks Bebas pada Remaja Kelas X dan XI 2 di SMK Muhammadiyah II Bantul

Dian Savitri, Kirnantoro Kirnantoro

Abstract


Data Pusat Studi Seksualitas (PSS) PKBI DIY tahun 2008 menemukan fakta bahwa remaja melakukan perilaku seksual berpelukan dalam pacaran 62,1%, bergandengan tangan 60,5%, berciuman bibir 59%, dan saling meraba 60%. Perilaku seksual beresiko lainnya yang dilakukan remaja adalah membaca buku/majalah porno yaitu sebesar 63,7% menonton blue film 46,7% dan masturbasi mencapai 30,2%. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi dan mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan reproduksi terhadap tingkat pengetahuan tentang seks bebas. Jenis Penelitian ini adalah penelitian praeksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Sampel yang digunakan yakni 43 siswa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden sebelum intervensi adalah tinggi sebanyak 27 responden (62,8%), sedang sebanyak 10 responden (23,3%) dan rendah sebanyak 6 responden (14,0%). Tingkat pengetahuan responden setelah intervensi adalah tinggi sebanyak 35 responden (81,4%), sedang sebanyak 8 responden (18,6%) dan rendah 0 responden (0%). Dan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian pendidikan kesehatan reproduksi terhadap tingkat pengetahuan tentang seks bebas pada remaja dengan nilai z=-3,960 dan nilai p-value=0,000. Kesimpulan tingkat pengetahuan responden sebelum intervensi tinggi dengan persentase 62,8% dan tingkat pengetahuan setelah intervensi tinggi dengan persentase 81,4%. Ada pengaruh yang signifikan pada p-value=0,000 dan z=-3,960.


Keywords


pendidikan kesehatan reproduksi; tingkat pengetahuan; seks bebas

Full Text:

PDF

References


Sarwono. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada; 2008.

Himawan AH. Bukan Salah Tuhan Mengazab. Solo: Tiga Serangkai; 2008.

Irwansyah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Grafindo Media Pratama; 2006.

Badan Pusat Statistik. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2007.Jakarta: BPS; 2008.

Pusat Studi Seksualitas. Riset Aksi Komunitas PKBI DIY. Yogyakarta: PSS; 2008.

Dinkes Kabupaten Bantul. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Bantul: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul: 2010.

Soetjiningsih. Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto; 2004.

Aryani R, et al. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika; 2010.

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2010.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2007.

Nurhidayah RE. Pendidikan Keperawatan. Medan: USU Press; 2009.

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2005.

Pasaribu, Hotber ER. Perbandingan Penyuluhan Kesehatan Metode Ceramah Tanya Jawab Dengan Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Buku Kecacingan Dalam Mencegah Reinfeksi Ascaris lumbricoides Pada Anak Sekolah Dasar, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro; 2005.

Fayana S. Hubungan Pemberian Pendidikan Seks (Pre Menarche) oleh Orang Tua terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche di SD Muhammadiyah Suronatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2010.

Nisma H. Pengaruh Penyampaian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Kelompok Sebaya (Peer Group) Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMP Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2008.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2013.1(1).23-28

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia (JNKI) indexed by:

      

Lisensi Creative Commons

  View My Stats