Potensi Dana Zakat di Era Berbasis Syari’ah: (dari Konsumtif-Karitatif ke Produktif-Inovatif Berdayaguna Perspektif Hukum Islam)
Abstract
Problem pengangguran dan minimnya lapangan kerja membuat jutaan manusia baik yang berlefel pendidikan tinggi terlebih lagi bagi mereka yang tidak mengenyam bangku sekolah, telah membuat pusing tujuh keliling sehingga beban masyarakat semakin bertambah. Bagaimana tidak, laju pertumbuhan minat TKI/TKW untuk mengadu nasib di negeri seberang menjadi pilihan bagi mereka yang sulit mendapatkan kerja dan penghasilan yang layak di negeri sendiri. Meski dari segi income Negara mendapatkan besarnya devisa yang dihasilkan, namun persoalan ini membuat pemerintah utamanya di lingkungan kementerian tenaga kerja dan transmigrasi juga harus berfikir ulang, mengingat banyaknya kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap tenaga kerja Indonesia yang terjadi hingga hari ini.
Dari pada hidup dalam keterpurukan yang berkepanjangan tanpa solusi alternatif, dengan menyia-nyiakan SDM yang ada, maka tidak ada salahnya melalui tulisan ini, Penulis mencoba memberikan dan memunculkan ide kreatif sebagai solusi konkrit mengatasi problem yang sedang kita hadapi bersama. Penulis mengajak kepada pembaca untuk berfikir ulang tentang cara dan distribusi pengelolaan dana zakat yang selama ini monoton hanya berkisar pada bentuk konsumtif-karitatif, tidak menimbulkan dampak sosial yang bersifat “peringanan beban sesaat” (temporari relief); serta diberikan pada mereka yang berhak menerimanya hanya sebagai hadiah setahun sekali khusunya jika Ramadan tiba. Dengan kata lain, dana zakat yang terkumpul dari muzakki tidak diberikan dalam bentuk modal kerja atau didayagunakan secara produktif dan inovatif.
Ibaratnya kepada fakir miskin tersebut tidak diberikan ikan secara langsung, melainkan diberi pancing atau umpan/kail. Bagian zakat yang mereka peroleh tidak diberikan dalam wujud uang atau harta—jika tidak terpaksa sekali—akan tetapi dalam wujud modal kerja dengan cara melihat kemampuan, keahlian, bakat dan potensi dirinya yang bisa dikembangkan kearah peningkatan kualitas hidupnya. Sehingga harapannya pengangguran semakin berkurang dengan adanya lapangan kerja baru.
Full Text:
PDFReferences
Al-Qur’an dan terjemahnya, 30 Juz , Departemen Agama RI. 1989.
Abu al-Walid Muhammad Ibn Ahmad al-Qurtubi, al-Andalusi asy-Syahir bi Ibn ar-Rusydi. (t.t.), Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid, Toko Kitab al-Hidayah, Surabaya.
Asqalani, Ibn Hajar al-. (t.t.), Fath al-Bari Syarh Sahih al-Bukhari, al-Maktabah as-Salafiyyah,Ttp.
As-Sarakhsi. (1993), Usul as-Sarakhsi, Dar alKutub al-Ilmiyyah, Beirut.
Bajuri, Syeikh Ibrahim, al-. (1994), Hasyiyah Syeikh Ibrahim al-Bajuri, Dar al-Fikr, Beirut.
Bujairami, Syaikh Sulaiman, al-. (1951), Bujairimi’Ala al-Khatib, Mustafa al-Babi al-Halabi wa Auladuhu, Mesir. Bukhari, Abu Abd Allah Muhammad Ibn‘Isma‘il al-, Matan al-Bukhari, 1 Juz, Indonesia: Dar Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyyah, t.t.
Gazali, Abu Hamid al-. (t.t.), al-Musytasfa fi ‘Ilm al-Usul, Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, Beirut.
Hamid, Syarwani Abd, al-. (t.t.), Hawasyi Tuhfah al-Muhtaj bi Syarh al-Minhaj, Ttp.
Ibn Hajar al-Asqalani. (t.t.), Fath al-Bari Syarkh Sahih al-Bukhari, al-Maktabah as-Salafiyyah, Ttp.
Ibn Majah. (1408 H/1988 M.), Sahih Sunan Ibn Majah,: Maktabah at-Tarbiyah al-’Arabiy li
Dual al-Khaliji, Beirut.
Isfahani, ar-Ragib al-, (t.t.), Mu’jam Mufradat li al-Faz al-Qur’an, Dar al-Fikr, Beirut.
Khallaf, Abd al-Wahhab. (1398 H/1978 M.), Ilmu Ushul Fiqh, Dar al-Ilm, Ttp.
Khallaf, Abd al-Wahhab. (1972), Masadir at- Tasyri’ al-Islami fi Ma La Nassa fihi, Dar al- Qalam, Quwait.
Madaniy, A. Malik. (2000), “Redefinisi Asnaf Samaniyah sebagai Mustahiq Zakat”, AsySyir’ah,
No. 7, pp.52-58.
Majah, Ibn. (1408 H./1988 M.), Sunan Ibn Majah bi Ikhtisar as-Sanad, Maktabah at-Tarbiyah al-’Arabi li Dual al-Khaliji, Beirut.
Malibari, Zain ad-Din Ibn Abd al-Aziz al-, (t.t), Fath al-Mu’in Syarh Qurrah al-’Uyun, Al-Hidayah, Surabaya.
Mannan, M.A., (1993), Islamic Economis, Theory and Practice, alih bahasa Drs. M. Nastangin,
Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta.
Mas’udi, Masdar Farid. (1993), Agama Keadilan: Risalah Zakat (Pajak) dalam Islam, Pustaka
Firdaus, Jakarta.
Munawwir, Muhammad Warson. (1991), Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, PP. alMunawwir, Yogyakarta.
Muslim, al-Imam Abi al-Husain Ibn al-Hujjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. (1407 H./1987
M.), Mukhtasar Sahih Muslim, al-Maktabah al-Islami, Beirut.
Mustafa Ahmad Zarqa’. (1968), al-Madkhal ‘ala al-Fiqh al-’Am, Dar al-Fikr, Beirut.
Nasroen Haroen. (1996), Ushul Fiqh, Logos Wacana Ilmu, Jakarta.
Nawawi, Muhyiddin Yahya Ibn Syaraf Abi Zakariyya al-, (1417 H./1996 M.), al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab, Dar al-Fikr, Beirut.
Nujaim, Ibn Zain al-’Abidin Ibn Ibrahim, (1993), al-Asybah Wa an-Nazair ‘Ala Mazhab Abi Hanifah an-Nu’man, Dar al-Kutub al’Ilmiyah, Beirut.
Permono, Sjechul Hadi. (1983), Pendayagunaan Zakat., Bulan Bintang, Jakarta.
Qaradawi, Yusuf, al-. (1412 H./1991 M.), Fiqh az-Zakah, Mu’assasah ar-Risalah, Beirut.
Raharjo, M. Dawam. (1986), ”Zakat dalam Prespektif Sosial Ekonomi,” Pesantren, No.2/Vol. III, pp.39-42.
Sabiq, As-Sayyid. (1968 M./1388 H.), Fiqh asSunah, Dar al-Bayan, cet. III, Kuwait.
San’ani, Muhammad Ibn ‘Isma’il al-Yamani al-, (t.t.), Subul as-Salam, Putra Semarang, Indonesia.
Potensi Dana Zakat di Era Berbasis Syari’ah: 37 San’ani, Muhammad Ibn Isma’il, al-. (t.t.) Subul as-Salam, al-Hidayah, Surabaya.
Sarakhsi, al-. (1993), Usul as-Sarakhsi, Dar alKutub al-Ilmiyyah, Beirut.
Shiddieqy, T.M. Hasbi, al-. (1976), Pedoman Zakat, Bulan Bintang, Jakarta.
Shiddiqi, Naourouzzaman. (1997), Fiqh Indonesia Penggagas dan Gagasannya, Pustaka Pelajar, cet. ke-1, Yogyakarta.
Shiddiqiey, T.M. Hasbi. (1976), Pedoman Zakat, Bulan Bintang, Jakarta.
Suyuti, Imam Jalal ad-Din ’Abd ar-Rahman Ibn Abi Bakar, al-. (t.t.), al-Asybah wa an-Nazair,
Maktabah Usaha Keluarga, Semarang.
Syafi’i, Muhammad Ibn Idris, al-. (t.t.), Kutub asy-Sya’ab, Mesir.
Syatibi, Abi Ishak Ibrahim Ibn Musa al- Lahimiyyi al-Garnati, al-. (t.t.), al-Muwafaqat
fi Usul al-Ahkam, Dar al-Fikr, Beirut.
Syaukani, Muhammad Ibn ’Ali al-. (t.t.), Nail al-Autar Syarh Muntaqa al-Akhbar, Mustafa al-Bab al-Halabi wa Auladuhu, Mesir.
Usman, Suparman. (1998), “Pengelolaan Ibadah Maliyah Secara Produktif dalam Peningkatan Kualitas Umat,” Al-Qalam, No. 74/XIV, pp.22-24.
Yunus, Mahmud. (t.t.), Kamus Arab Indonesia, PT. Hidakarya Agung, Jakarta.
Zuhaili Wahbah, al-. (1986), Ushul al-Fiqh alIslami, Dar al-Fikr, Damaskus.
Zuhaili, Wahbah al-, (1418 H./1996 M.), al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Dar al-Fikr al-Ma’asir,
Damascus
DOI: http://dx.doi.org/10.21927/jesi.2016.6(1).%25p