Pola konsumsi air, susu dan produk susu, serta minuman manis sebagai faktor risiko obesitas pada anak sekolah dasar di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul
Abstract
ABSTRACT
Background: Sweet drinks are suspected as the cause of the incidence of obesity in children. Unhealthy milk and milk product containing fat and high glucose can become one of risk factors of the incidence of obesity whereas water is healthy drink without calori that can help manage weight.
Objective: To identify consumption pattern of drinks in obese children.
Method: The study was a case control, involving obese elementary school children as cases and elementary school children with normal weight as control. Locations of the study were Yogyakarta Municipality and District of Bantul. Sampling method used probability proportional to size (PPS). There were 488 samples comprising 244 cases and 244 controls. Matching was made to the school of origin on condition that case and control students were at the same grade. Statistical test used McNemar and logistic regression to identify variables of risk factors.
Result: There was difference in characteristics of gender between the two groups (p=0.03). Average amount of water and sweet drink consumption in obese children signifi cantly differed from non obese children, subsequently 243.8 mL/ day (±2½ cup/day) and 397.3 mL/day (± 2 cup/day), whereas avarage amount of consumption of unhealthy milk and milk product in obese and non obese children showed no signifi cant difference. The result of McNemar test showed that consumption of water and sweet drink was associated with the incidence of obesity in children at Yogyakarta Municipality and District of Bantul with score of OR 2.1 (95% CI:1.4–3.05) and OR 3.1 (95% CI: 2.1–4.5), whereas consumption of unhealthy milk and milk product showed no signifi cant difference. The result of regression test showed that sweet drink was dominant risk factor of the incidence of obesity in children (R²= 0.071).
Conclusion: Consumption of water and sweet drink was associated with the incidence of obesity in children. Consumption of sweet drink could affect consumption of water, whereby higher comsumption of sweet drink meant lower consumption of water. Nutrition education embedded in the curriculum could be used as an alternative of obesity prevention in children by changing or building healthy lifestyle.
KEYWORDS: risk factors, obese children, consumption of water, consumption of sweet drink
ABSTRAK
Latar belakang: Minuman manis diduga kuat sebagai penyebab terjadinya obesitas pada anak. Susu dan produk susu yang tidak sehat yang mengandung lemak dan gula tinggi dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya obesitas, sedangkan air putih merupakan minuman sehat tanpa kalori yang dapat membantu manajemen berat badan.
Tujuan: Mengetahui pola konsumsi minuman pada anak obesitas.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol. Kasus adalah anak SD yang mengalami obesitas, kontrol adalah anak SD yang dengan berat badan normal. Lokasi penelitian di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Penentuan sampel menggunakan metode probability proportional to size (PPS). Jumlah sampel adalah 488 sampel terdiri dari 244 kasus dan 244 kontrol. Pada subyek penelitian dilakukan matching asal sekolah dengan ketentuan siswa kasus dan kontrol berasal dari kelas yang sama. Uji statistic McNemar dan regresi logistik dilakukan untuk mengidentifi kasi variabel yang merupakan faktor risiko.
Hasil: Terdapat perbedaan karakteristik jenis kelamin antara kedua kelompok (p=0,03). Rata-rata jumlah konsumsi air putih dan minuman manis pada anak obes berbeda secara signifi kan dibandingkan dengan anak tidak obes, berturut-turut adalah 243,8 mL/hari (±2½ gelas/hari) dan 397,3 mL/hari (± 2 gelas/hari), sedangkan rata-rata jumlah konsumsi susu dan produk susu tidak sehat pada anak obes dan tidak obes, tidak berbeda secara signifikan. Uji Mc Nemar menunjukkan bahwa konsumsi air putih dan minuman manis berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul dengan nilai OR 2,1 (95% CI:1,4–3,05) dan OR 3,1 (95% CI: 2,1–4,5), sedangkan pada konsumsi susu dan produk susu tidak sehat tidak berbeda secara signifi kan. Uji regresi menunjukkan bahwa minuman manis merupakan faktor risiko dominan terhadap kejadian obesitas pada anak (R²= 0,071).
Kesimpulan: Konsumsi air putih dan minuman manis berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak bahwa konsumsi minuman manis dapat mempengaruhi konsumsi air putih. Semakin tinggi konsumsi minuman manis, maka konsumsi air putih akan semakin rendah. Pendidikan gizi yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah dapat dijadikan alternatif pencegahan obesitas pada anak dengan cara mengubah atau membentuk gaya hidup sehat.
KATA KUNCI : faktor risiko, obesitas anak, konsumsi minuman, minuman manis
Background: Sweet drinks are suspected as the cause of the incidence of obesity in children. Unhealthy milk and milk product containing fat and high glucose can become one of risk factors of the incidence of obesity whereas water is healthy drink without calori that can help manage weight.
Objective: To identify consumption pattern of drinks in obese children.
Method: The study was a case control, involving obese elementary school children as cases and elementary school children with normal weight as control. Locations of the study were Yogyakarta Municipality and District of Bantul. Sampling method used probability proportional to size (PPS). There were 488 samples comprising 244 cases and 244 controls. Matching was made to the school of origin on condition that case and control students were at the same grade. Statistical test used McNemar and logistic regression to identify variables of risk factors.
Result: There was difference in characteristics of gender between the two groups (p=0.03). Average amount of water and sweet drink consumption in obese children signifi cantly differed from non obese children, subsequently 243.8 mL/ day (±2½ cup/day) and 397.3 mL/day (± 2 cup/day), whereas avarage amount of consumption of unhealthy milk and milk product in obese and non obese children showed no signifi cant difference. The result of McNemar test showed that consumption of water and sweet drink was associated with the incidence of obesity in children at Yogyakarta Municipality and District of Bantul with score of OR 2.1 (95% CI:1.4–3.05) and OR 3.1 (95% CI: 2.1–4.5), whereas consumption of unhealthy milk and milk product showed no signifi cant difference. The result of regression test showed that sweet drink was dominant risk factor of the incidence of obesity in children (R²= 0.071).
Conclusion: Consumption of water and sweet drink was associated with the incidence of obesity in children. Consumption of sweet drink could affect consumption of water, whereby higher comsumption of sweet drink meant lower consumption of water. Nutrition education embedded in the curriculum could be used as an alternative of obesity prevention in children by changing or building healthy lifestyle.
KEYWORDS: risk factors, obese children, consumption of water, consumption of sweet drink
ABSTRAK
Latar belakang: Minuman manis diduga kuat sebagai penyebab terjadinya obesitas pada anak. Susu dan produk susu yang tidak sehat yang mengandung lemak dan gula tinggi dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya obesitas, sedangkan air putih merupakan minuman sehat tanpa kalori yang dapat membantu manajemen berat badan.
Tujuan: Mengetahui pola konsumsi minuman pada anak obesitas.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol. Kasus adalah anak SD yang mengalami obesitas, kontrol adalah anak SD yang dengan berat badan normal. Lokasi penelitian di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Penentuan sampel menggunakan metode probability proportional to size (PPS). Jumlah sampel adalah 488 sampel terdiri dari 244 kasus dan 244 kontrol. Pada subyek penelitian dilakukan matching asal sekolah dengan ketentuan siswa kasus dan kontrol berasal dari kelas yang sama. Uji statistic McNemar dan regresi logistik dilakukan untuk mengidentifi kasi variabel yang merupakan faktor risiko.
Hasil: Terdapat perbedaan karakteristik jenis kelamin antara kedua kelompok (p=0,03). Rata-rata jumlah konsumsi air putih dan minuman manis pada anak obes berbeda secara signifi kan dibandingkan dengan anak tidak obes, berturut-turut adalah 243,8 mL/hari (±2½ gelas/hari) dan 397,3 mL/hari (± 2 gelas/hari), sedangkan rata-rata jumlah konsumsi susu dan produk susu tidak sehat pada anak obes dan tidak obes, tidak berbeda secara signifikan. Uji Mc Nemar menunjukkan bahwa konsumsi air putih dan minuman manis berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul dengan nilai OR 2,1 (95% CI:1,4–3,05) dan OR 3,1 (95% CI: 2,1–4,5), sedangkan pada konsumsi susu dan produk susu tidak sehat tidak berbeda secara signifi kan. Uji regresi menunjukkan bahwa minuman manis merupakan faktor risiko dominan terhadap kejadian obesitas pada anak (R²= 0,071).
Kesimpulan: Konsumsi air putih dan minuman manis berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak bahwa konsumsi minuman manis dapat mempengaruhi konsumsi air putih. Semakin tinggi konsumsi minuman manis, maka konsumsi air putih akan semakin rendah. Pendidikan gizi yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah dapat dijadikan alternatif pencegahan obesitas pada anak dengan cara mengubah atau membentuk gaya hidup sehat.
KATA KUNCI : faktor risiko, obesitas anak, konsumsi minuman, minuman manis
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2013.1(2).102-109
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:
View My Stats