Jajanan tradisional jawa meningkatkan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Febri Nirnawati, Esti Nurwanti, Isti Suryani

Abstract


ABSTRACT

Background: Yogyakarta is province in Indonesia with the highest prevalence of diabetes mellitus (DM) (2.6%). Blood sugar levels in diabetic patients tend to be high. One cause of the increase in blood sugar levels is the intake of traditional snacks. Energy intake and sucrose that consist of traditional snacks can increase blood sugar levels in diabetic patients.

Objectives: To determine the relationship between the intake of traditional snacks with blood sugar levels among patients with type 2 DM in Panembahan Senopati Bantul Hospital.

Methods: This was an observational study with cross sectional design. The study population was all patients with type 2 DM outpatient in Panembahan Senopati Bantul Hospitals. This included 89 samples who meet the inclusion and exclusion criteria. The sampling method was purposive sampling. The patient’s weight was measured by using a digital bathroom scales to the nearest 0.1 kg and height was measured using microtoice to the nearest 0.1 cm assisted by trained enumerators. Data of intake frequency, energy intake, and sucrose from traditional snacks were obtained by using a semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Data were analyzed using univariate analysis (descriptive) and bivariate (Fisher’s exact test).

Results: The analysis Fisher’s exact test showed that there was significant relationship between sucrose intake (p=0.024), energi (p=0.021), and frequency (p=0.046) consumption of traditional snacks with blood sugar levels of patients with type 2 DM in Panembahan Senopati Bantul Hospital.

Conclusions: Consumption of traditional snacks had a significant association with the rise in blood sugar levels in patients with type 2 DM.

KEYWORDS: traditional snacks, blood sugar levels, diabetes mellitus (DM)

ABSTRAK

Latar belakang: Prevalensi diabetes mellitus (DM) tertinggi di Indonesia terdapat di DI Yogyakarta (2,6%). Kadar gula darah pada pasien DM cenderung tinggi. Salah satu penyebab kenaikan kadar gula darah yaitu asupan jajanan tradisional. Asupan energi dan sukrosa yang berlebih dari jajanan tradisional dapat meningkatkan kadar gula darah pada pasien DM.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan jajanan tradisional dengan kadar gula darah pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sampel penelitian berjumlah 89 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode pengambilan sampel
yang digunakan yaitu purposive sampling. Berat badan pasien diukur dengan menggunakan timbangan injak digital dengan ketelitian 0,1 kg, sedangkan tinggi badan diukur menggunakan microtoice dengan ketelitian 0,1 cm yang dibantu oleh enumerator terlatih. Data frekuensi asupan, asupan energi dan sukrosa
dari jajanan tradisional diperoleh menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Data dianalisis menggunakan analisis univariat (deskriptif) dan bivariat (fisher’s exact test).

Hasil: Hasil analisis Fisher’s exact test menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan sukrosa (p=0,024), energi (p=0,021), dan frekuensi (p=0,046) konsumsi jajanan tradisional dengan kadar gula darah pasien DM tipe 2 di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Kesimpulan: Konsumsi jajanan tradisional memiliki hubungan yang signifikan dengan kenaikan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.

KATA KUNCI : jajanan tradisional, kadar gula darah, diabetes mellitus (DM)


Keywords


traditional snacks;blood sugar levels;diabetes mellitus;jajanan tradisional;kadar gula darah (DM)

Full Text:

PDF

References


Adam. Klasifikasi dan kriteria diabetes mellitus yang baru. Jakarta: Cermin Dunia Kedoketran; 2010.

WHO. Diabetes mellitus [Internet]. 2010 [cited 2015 Jun 1]. Available from: http//www.who.int.com

Suyono. Kecenderungan peningkatan jumlah pasien diabetes. Jakarta: FKUI; 2011.

PERKENI. Konsesus pengolahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI; 2011.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI; 2013.

Maulana M. Diabetes mellitus. Yogyakarta: Kata Hati; 2010.

Bagian Rekam Medis RSUD Panembahan Senopati Bantul. Laporan diagnosa Unit Rawat Jalan RSD Panembahan Senopati Bantul. Bantul: Bagian Rekam Medis RSUD Panembahan Senopati Bantul; 2015.

Ngaisyah D. Hubungan pola makan dengan tingkat gula darah anggota DPRD Propinsi Kalimantan Timur. J Med Respati. 2015;10(2):35–47.

Listiana N, Mulyasari I, Paundrianagari M. Hubungan asupan karbohidrat sederhana dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah

pada penderita diabetes mellitus tipe 2 wanita usia 45-55 tahun di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. J Gizi dan Kesehat. 2015;7(13):1–13.

Widya S. Konseling gizi mempengaruhi kualitas diet pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. J Gizi dan Diet Indones.

;3(1):31–40.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(2).81-87

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats