Literasi: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 15, No 1 (2024)

Kurikulum Merdeka Dalam Perspektof Filsafat Pendidikan Pragmatisme

Rafika Cahya Ningrum, Ririn Arini, Sholeh Hidayat

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran filsafat Pragmatisme sebagai fondasi nilai-nilai kritis, rasional, dan religius dalam kehidupan manusia kaitannya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan elemen krusial dalam membentuk karakter dan mengembangkan potensi manusia, terutama dalam menghadapi perubahan cepat. Konsep kurikulum merdeka sebagai inovasi pendidikan yang adaptif, menekankan isi pokok, penguatan karakter, dan kompetensi peserta didik. Konsep ini memberikan kebebasan kepada sekolah, guru, dan siswa untuk berinovasi, belajar mandiri, dan mengembangkan kreativitas. Kurikulum merdeka, dalam perjalanannya, terkait erat dengan filsafat pragmatisme dalam pendidikan. Filsafat pragmatisme menekankan berpikir radikal, sistematis, bebas, koheren, dan konsisten. Proses berpikir filsafat, seperti sintesis, merenung, menentukan, dan menganalisis, membentuk dasar filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan diartikan sebagai aktivitas pikiran yang mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Filsafat pendidikan pragmatisme, sebagai salah satu aliran filsafat, menitikberatkan pada relevansi dan kegunaan praktis pengetahuan.metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Dalam pembahasan, kurikulum merdeka dijelaskan sebagai landasan utama yang menjelaskan sasaran, konten pembelajaran, metode pembelajaran, dan tahapan evaluasi dalam sistem pendidikan. Pendidikan pragmatisme menekankan keterlibatan aktif siswa, pembelajaran melalui pengalaman langsung, dan relevansi praktis pengetahuan.Dalam konsep kurikulum merdeka, filsafat pragmatisme menonjolkan pentingnya pengalaman, eksplorasi, kreativitas, proses pembelajaran, relevansi praktis, dan kolaborasi. Ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung perkembangan peserta didik secara menyeluruh.