KARAKTERISTIK DAN STATUS KETERGANTUNGAN PEROKOK AKTIF TERHADAP NIKOTIN DI KOTA YOGYAKARTA

Eliza Dwinta

Abstract


Abstrak

Rokok mengandung unsur-unsur kimia seperti tar, nikotin, benzovrin, metal-kloride, aseton, amino, dan karbon monoksida. Adanya kandungan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan ketergantungan. Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) digunakan sebagai kuisioner bagi para perokok di daerah Yogyakarta untuk mengetahui tingkat ketergantungan terhadap nikotin. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Responden sejumlah 70 perokok aktif dengan hasil karakteristik demografis, yaitu (97,1) laki-laki dan (2,9) perempuan, dan awal mula masyarakat merokok yaitu pada usia 17-25 tahun dengan pendidikan terakhir SMA sederajat. Penghasilan perokok melalui penelitian ini didapatkan sebesar Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.000.000,00. Dari 70 perokok terdapat 40% perokok ketergantungan nikotin rendah hingga sedang, 34,3% responden memiliki ketergantungan rendah; 21,4% responden memiliki tingkat ketergantungan sedang, dan 4,3% responden memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap nikotin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui status ketergantungan perokok aktif terhadap nikotin di wilayah Kota Yogyakarta. Status ketergantungan terhadap nikotin dapat dijadikan salah satu kriteria dalam menentukan sasaran promosi kesehatan oleh tenaga kesehatan terkait merokok. Sasaran dan metode promosi kesehatan yang tepat dapat memudahkan informasi tersampaikan guna meningkatkan kesadaran perokok terhadap kesehatan tubuhnya.

Kata Kunci: fagerstrom test for nicotine dependence; status perokok; perokok aktif

 

Abstract

Cigarettes contain chemical elements such as tar, nicotine, benzovrin, metal-chloride, acetone, amino, and carbon monoxide. The presence of nicotine in cigarettes can cause dependence. The Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) was used as a questionnaire for smokers in the Yogyakarta area to determine the level of dependence on nicotine. This research is a descriptive cross-sectional approach. Respondents were 70 active smokers with the results of demographic characteristics, namely male (97.1%) and female (2.9%), and the beginning of the smoking community, namely at the age of 17-25 years with the latest high school education equivalent. The income of smokers through this research is obtained from Rp 1,000,000.00 to Rp 2,000,000.00. Of the 70 smokers, 40% of smokers had low to moderate nicotine dependence; 34.3% of respondents had low dependence; 21.4% of respondents have a moderate level of dependence, and 4.3% of respondents have a high level of dependence on nicotine. The purpose of this study was to determine the nicotine dependence status of smokers in Yogyakarta. Nicotine dependence status can be used as one of the criteria in determining health promotion targets by health workers related to smoking. The right targets and methods of health promotion can make it easier for information to be conveyed in order to increase smokers’ awareness of their health.

 

Keywords:  Fagerstrom test for nicotine dependence; dependence status of smokers; active smokers


Keywords


fagerstrom test for nicotine dependence; status perokok; perokok aktif

Full Text:

PDF

References


Sundari Rini, Widjaya Dinyar Supiadi, Aditia N. Lama Merokok dan Jumlah Konsumsi Rokok terhadap Trombosit pada Laki-laki Perokok Aktif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2015;9.

Kristina SA, Trung VQ, Permitasari NPAL, Dwinta E, Rahman F. Individual, Social and Psychological Characteristics of Smoking Cessation Behaviors: A Systematic Review. Global Journal of Health Science. 2018;10(10):55.

Ambarwati, Khoirotul Ayu U, Kurniawati Fifit, Diah Tika K, Saroh D. Media leaflet, video dan pengetahuan siswa SD tentang bahaya merokok. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2014;10(1).

WHO. Tubuh tembakau 2019.

Kesehatan K. Perilaku merokok masyarakat indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2014.

Setiawan Agus Heri, Prabandari Yayi Suryo, Andono AR. Implementasi program rukun warga bebas rokok di Yogyakarta Berita Kedokteran Masyarakat Journal. 2017;33.

Pemerintah P. Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. In: Pusat P, ed; 2003.

J JM. Why people smoke. British Medical Journal. 2004;328:277-279.

Liem A. Pengaruh nikotin terhadap aktivitas dan fungsi otak serta hubungannya dengan gangguan psikologis pada pecndu rokok. Buletin psikologi. 2010;18:37-50.

Ng N, Weinehall L, Ohman A. 'If I don't smoke, I'm not a real man'-Indonesian teenage boys views about smoking. Health education research. 2007;22:795-804.

Kardia SLR, Pomerleau CS, Rozek LS, Marks JL. Association of parental smoking history with nicotine dependence, smoking rate, and psychological cofactors in adult smokers. Addictive Behaviors. 2003;28(8):1447-1452.

Stickley A, Koyanagi A, Roberts B, Leinsalu M, Goryakin Y, McKee M. Smoking status, nicotine dependence and happiness in nine countries of the former soviet union. Tobacco control. 2015;24:190-197.

Pennanen M, Broms U, Korhonen T, et al. Smoking, nicotine dependence and nicotine intake by socio-economic status and marital status. Addictive Behaviors. 2014;39:1145-1151.

Yulianto EA. Persepsi siswa smk kristen (ti) salatiga tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. 2015;4(5):1807-1813.

Kimberly Waters, Harris Karl, Sandra Hall, Nilaman Nazir, Waigandt A. Characteristics of social smoking among college students. National Institute of Health. 2006;55(3):133-139.

UR A, SP L. Perceived risk of cigarette smoking among college students. Nepa Health Res Counc Journal. 2011;9(19):176-180.

Prayogi Ririh, Widjanarko Bagoes, Tirto HB. Deskripsi sikap mahasiswa perokok di fakultas x semarang terhadap peringatan kesehatan pada bungkus rokok. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;3:657-668.

Widati S. Efektivitas pesan bahaya rokok pada bungkus rokok terhadap perilaku merokok masyarakat miskin. Jurnal Promkes. 2013;1(2):105-110.

Chotidjah S. Pengetahuan tentang rokok, pusat kendali kesehatan eksternal dan perilaku merokok. Makara, Sosial Humaniora. 2012;16:49-56.

Simons-Morton BG, Farhat T. Recent findings on peer group influences on adolescent smoking. Journal of Primary Prevent. 2010;31:191-208.

Holliday JC, Rothwell HA, Moore LA. The relative importance of different measures of peer smoking on adolescent smoking behavior: Cross-Sectional and longitudinal analyses of a large British cohort. Journal of Adolescent Health. 2010;47:58-66.

Mays D, Gilman SE, Rende R, Luta G, Tercyak KP, Niaura RS. Parental smoking exposure and adolescent smoking trajectories. Pediatrics. 2014;133:983-991.

Yashinta SOG, Delmi S, Yuniar L. Hubungan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-laki Usia 25-65 Tahun di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(2):434-440.

Weber CF, Hatschbach P, Pithan SA, Dullius AIdS. Measure nicotine dependence by the fagerström test for nicotine dependence. RGO - Revista Gaúcha de Odontologia. 2017;65(3):208-215.

Putra A, Hasan I. Peranan promosi kesehatan dalam pengendalian perokok aktif. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah. 2018;3:914-926.

M.P.P C, Engkeng S, Asrifuddin A. Pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap merokok pada pelajar laki-laki di smk negeri 2 kota bitung. Jurnal KESMAS. 2018;7.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/inpharnmed.v4i2.1399

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.



ISSN 2580-7269 (online), ISSN 2580-6637 (print).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.