Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu

Dwi Puji Khasanah, Hamam Hadi, Bunga Astria Paramashanti

Abstract


ABSTRACT

Background: Stunting in children 6-23 months old was not directly realized and can be looked after they are 2 years old. Almost 18.08% in District Bantul suffered from stunting. Stunting in children 6-23 months, may be correlated with the first time of complementary feeding introduction and inadequate intake of nutrients (energy and protein).

Objectives: To know the association between time of complementary feeding introduction, energy and protein intake with stunting in children 6-23 months old in Sedayu.

Methods: This was an observational study with cross sectional design. Research locations was in District of Sedayu, Bantul, Yogyakarta.The subject of study was children 6-23 months old in Sedayu. Samples were 190 children aged 6-23 months selected by using technique probability proportional to size (pps). The status of stunting in children was measured based on body length/age and used to analyze the risk of complementary feeding with stunting.

Results: The results of the analysis bivariat showed that early complementary feeding was significantly associated with stunting (OR=2.867, 95% CI:1.453-5.656). Intake of energy and proteins had no association with stunting (p=0.005).

Conclusions: There were association between time of complementary feeding introduction with stunting. Intake of energy and protein were not risk factors of stunting in children aged 6-23 months in Sedayu Subdistrict, Bantul, Yogyakarta.

KEYWORDS: complementary feeding, intake of energy, intake of protein, stunting

ABSTRACT

Latar belakang: Terjadinya stunting pada baduta seringkali tidak disadari, dan setelah dua tahun baru terlihat ternyata balita tersebut pendek. Sebesar 18,08% balita di Kabupaten Bantul menderita stunting. Penyebab terjadinya stunting pada anak usia 6-23 bulan erat kaitannya dengan waktu pertama pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI) serta asupan zat gizi (energi dan protein) pada makanan yang kurang memadai.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara waktu memulai pemberian serta jumlah asupan energi dan protein dari MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu.

Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan desain studi cross sectional. Lokasi penelitian di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Yogyakarta. Subjek penelitian adalah anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Besar sampel yang dibutuhkan adalah 190 anak usia 6-23 bulan. Pemilihan subjek
penelitian menggunakan teknik probability proportional to size (PPS). Untuk mengetahui status stunting pada anak dilakukan pengukuran panjang badan menurut umur (PB/U) dan digunakan analisis besarnya risiko pemberian MP-ASI terhadap kejadian stunting.

Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukan waktu pertama kali pemberian MP-ASI berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (OR=2,867, 95%CI:1,453-5,656). Asupan energi dan protein tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p>0,005).

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara waktu pertama pemberian MP-ASI yang terlalu dini terhadap kejadian stunting. Asupan energi dan protein yang kurang tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

KATA KUNCI: pemberian MP-ASI, asupan energi, asupan protein, stunting


Keywords


complementary feeding;intake of energy;intake of protein;stunting;pemberian MP-ASI;asupan energi;asupan protein;stunting

Full Text:

PDF

References


Departemen Kesehatan RI. Umur sama tinggi badan berbeda [Internet]. 2014 [cited 2015 Nov 20]. Available from: http://www.gizikia. depkes.go.id/terbitan/umur-samatinggi-badan berbeda/?print=pdf

Millenium Challenge Account-Indonesia.Stunting dan masa depan Indonesia [Internet]. Jakarta; 2014. Available from: http://mcaindonesia. go.id/wp-content/uploads/2015/01/ Backgrounder-Stunting-ID.pdf

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI; 2013.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Profil kesehatan Kabupaten Bantul. Bantul: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul; 2012.

Departemen Kesehatan RI. Pola makan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2000.

WHO. WHO / UNICEF joint monitoring programme (JMP) for water supply and sanitation [Internet]. 2010 [cited 2015 Apr 19]. Available

from: http://www.wssinfo.org/

Teshome B, Makau W, Getahun Z, Taye G. Magnitude and determinants of stunting in children under-five years of age in food surplus of Ethiopia: the case of West Gojam Zone. Ethiop J Heal Dev. 2009;23(2):98–106.

Adriani M, Wirjatmadi B. Pengantar gizi masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group; 2012.

Wibowo A. Metodologi penelitian praktis bidang kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers; 2014.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk pelaksanaan surveilans gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.

Aridiyah F, Rohmawati N, Ririanty M. Faktor faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan perkotaan. J Pustaka Kesehat. 2015;3(1):163–70.

Hendra A, Miko A, Hadi A. Kajian stunting pada anak balita ditinjau dari pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, status imunisasi dan karakteristik keluarga di Kota Banda Aceh. JKIN. 2010;6:169–84.

Adriani et al. Gizi dan kesehatan balita. Jakarta: Kencana Prenada Media Group; 2014.

Adriani M. Pengaruh seng pada suplementasi vitamin A dosis tinggi terhadap status infeksi dan pertumbuhan linier balita. Surabaya: Universitas Airlangga; 2009.

Hana S. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Universitas Diponegoro; 2012.

Tangkudung G. Hubungan antara asupan energi dengan kejadian stunting pada anak usia 13-36 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi; 2014.

Wanda L, Ani M, Rahfi ludin M. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di Kecamatan Penanggalan kota SubulussalamProvinsi Aceh.

J Gizi Indones. 2014;3(1):37–45.




DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(2).105-111

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics (IJND) indexed by:

  


Lisensi Creative Commons View My Stats